Kabupaten Bandung Barat (KBB) akan menyelenggarakan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah pada tahun 2018 mendatang. Pemilihan kepala daerah di KBB ini merupakan gelombang ketiga pilkada serentak di Indonesia.
Meski tahapan pelaksanaan KBB baru akan dimulai pada Oktober 2017 mendatang, namun Komisi Pemilihan Umum (KPU) KBB sudah mulai menghitung-hitung anggaran yang dibutuhkan untuk pesta demokrasi lima tahunan itu. Dan, bisa dipastikan anggaran untuk pilkada di KBB akan jauh melonjak dibandingkan pada pilkada tahun 2013 lalu.
Alokasi Tiga Tahun Anggaran
Ketua KPU KBB, Iing Nurdin menyatakan, anggaran yang dibutuhkan untuk Pilkada KBB 2018 sebesar Rp 81 miliar. Naik dua kali lipat dari anggaran pilkada tahun 2013 yang "hanya" Rp 40 miliar. Karena jumlahnya yang fantastis itu, maka pengalokasiannya pun dibagi dalam tiga tahun anggaran, yaitu anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2016, 2017, dan 2018.
Menurut Iing Nurdin, anggaran pilkada yang diajukan KPU meningkat tajam karena saat ini seluruh tahapan pilkada dibebankan kepada APBD. KPU bertanggung jawab dengan segala hal yang berkaitan dengan pilkada, seperti pembuatan dan pemasangan alat peraga kampanye (APK) yang menyedot biaya terbesar yaitu Rp 20 miliar, kampanye di media cetak dan elektronik, debat terbuka setiap pasangan calon, dan lain-lain.
Bila dibandingkan dengan anggaran tahun 2013 sebesar Rp 40 miliar, anggaran saat ini memang besar. Namun, dulu biaya kampanye ditanggung pasangan calon, sehingga wajar jika anggaran pelaksanaan pilkada tidak sebesar saat ini. KPU dulu tidak harus membuat iklan di media serta atribut kampanye lainnya. Selain itu, tingkat inflasi yang terjadi saat ini pun harus dipertimbangkan, sehingga diperoleh angka Rp 81 miliar.
Bursa Calon Bupati Kab. Bandung Barat
Sementara itu, kondisi politis di Kabupaten Bandung Barat menjelang berakhirnya masa kepemimpinan Bupati Bandung Barat saat ini, Abubakar, memang sudah mulai menghangat. Partai politik sudah mulai membidik nama-nama yang potensial untuk dijadikan jagoan dalam pilkada nanti.
Sejumlah tokoh yang diperkirakan akan maju dalam pemilihan kepala daerah di KBB, sudah mulai melakukan langkah politik dan manuver. Beberapa sudah mulai menebar pesona dengan membangun citra diri melalui pemasangan baliho dan spanduk, ada pula yang mencoba merebut hati simpatisan dengan hadir di tengah-tengah masyarakat.
Nama-nama yang diperkirakan akan meramaikan bursa pencalonan kepala daerah di Kabupaten Bandung Barat adalah Wakil Bupati KBB saat ini, Yayat T. Soemitra. Kemudian ada istri Bupati Abubakar, Elin Suharliah Abubakar, Ketua DPRD Aa Umbara Sutisna, mantan Pj. Bupati Bandung Barat Tjatja Kuswara, dan Wakil Ketua DPRD Sunarya Erawan.
Meski tahapan pelaksanaan KBB baru akan dimulai pada Oktober 2017 mendatang, namun Komisi Pemilihan Umum (KPU) KBB sudah mulai menghitung-hitung anggaran yang dibutuhkan untuk pesta demokrasi lima tahunan itu. Dan, bisa dipastikan anggaran untuk pilkada di KBB akan jauh melonjak dibandingkan pada pilkada tahun 2013 lalu.
Alokasi Tiga Tahun Anggaran
Ketua KPU KBB, Iing Nurdin menyatakan, anggaran yang dibutuhkan untuk Pilkada KBB 2018 sebesar Rp 81 miliar. Naik dua kali lipat dari anggaran pilkada tahun 2013 yang "hanya" Rp 40 miliar. Karena jumlahnya yang fantastis itu, maka pengalokasiannya pun dibagi dalam tiga tahun anggaran, yaitu anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2016, 2017, dan 2018.
Menurut Iing Nurdin, anggaran pilkada yang diajukan KPU meningkat tajam karena saat ini seluruh tahapan pilkada dibebankan kepada APBD. KPU bertanggung jawab dengan segala hal yang berkaitan dengan pilkada, seperti pembuatan dan pemasangan alat peraga kampanye (APK) yang menyedot biaya terbesar yaitu Rp 20 miliar, kampanye di media cetak dan elektronik, debat terbuka setiap pasangan calon, dan lain-lain.
Bila dibandingkan dengan anggaran tahun 2013 sebesar Rp 40 miliar, anggaran saat ini memang besar. Namun, dulu biaya kampanye ditanggung pasangan calon, sehingga wajar jika anggaran pelaksanaan pilkada tidak sebesar saat ini. KPU dulu tidak harus membuat iklan di media serta atribut kampanye lainnya. Selain itu, tingkat inflasi yang terjadi saat ini pun harus dipertimbangkan, sehingga diperoleh angka Rp 81 miliar.
Bursa Calon Bupati Kab. Bandung Barat
Sementara itu, kondisi politis di Kabupaten Bandung Barat menjelang berakhirnya masa kepemimpinan Bupati Bandung Barat saat ini, Abubakar, memang sudah mulai menghangat. Partai politik sudah mulai membidik nama-nama yang potensial untuk dijadikan jagoan dalam pilkada nanti.
Sejumlah tokoh yang diperkirakan akan maju dalam pemilihan kepala daerah di KBB, sudah mulai melakukan langkah politik dan manuver. Beberapa sudah mulai menebar pesona dengan membangun citra diri melalui pemasangan baliho dan spanduk, ada pula yang mencoba merebut hati simpatisan dengan hadir di tengah-tengah masyarakat.
Nama-nama yang diperkirakan akan meramaikan bursa pencalonan kepala daerah di Kabupaten Bandung Barat adalah Wakil Bupati KBB saat ini, Yayat T. Soemitra. Kemudian ada istri Bupati Abubakar, Elin Suharliah Abubakar, Ketua DPRD Aa Umbara Sutisna, mantan Pj. Bupati Bandung Barat Tjatja Kuswara, dan Wakil Ketua DPRD Sunarya Erawan.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS