Hingga tahun '90-an, masjid-masjid di Kota Bandung selalu ramai oleh suara dan celoteh anak-anak menjelang magrib hingga bakda isya. Suara anak-anak yang masih polos terdengar mengalun merdu membacakan ayat-ayat suci Alquran, dibimbing oleh para ustaz dan guru ngaji.
Untuk menghidupkan kembali suasana religius tersebut, Pemerintah Kota Bandung tahun ini akan mencanangkan program Magrib Mengaji. Selain Magrib Mengaji, dua program sosial lainnya yang diluncurkan Pemkot Bandung tahun ini adalah Ayo Membayar Zakat dan Family Help Family.
Program Magrib Mengaji
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil di Balai Kota Bandung, Jl. Wastukancana, Senin (22/2/2016) mengatakan, untuk mendukung program Magrib Mengaji, ia akan mendistribusikan relawan guru mengaji sesuai jumlah masjid. Sehingga nantinya, bakda magrib hingga isya, tidak anak-anak muslim yang berkeliaran tak jelas di jalanan. Semuanya harus masuk masjid dan mendaras ayat-ayat suci Alquran.
Ayo Membayar Zakat
Sementara mengenai program kedua, Ayo Membayar Zakat, kata Emil, dicanangkan karena potensi zakat di Kota Bandung cukup besar. Program ini nantinya akan menumbuhkan minat masyarakat untuk membayar zakat. Nantinya, Pemkot Bandung akan melakukan kampenye-kampanye membayar zakat.
Family Help Family
Lalu program sosial ketiga Family Help Family, merupakan konsep dari keluarga asuh. Nantinya, keluarga yang berasal dari golongan ekonomi yang mapan akan membantu warga miskin di Kota Bandung. Saat ini, kata Emil, di Kota Bandung ada sekitar 60 ribu warga miskin menurut data penerima beras untuk masyarakat miskin (raskin). Nantinya, Kota Bandung akan mencari 60 ribu keluarga mampu akan membantu 60 ribu keluarga yang tidak mampu sehingga meringankan tugas pemerintah dalam menangani masalah sosial.
Jangan dikira orang mampu tidak punya kepedulian terhadap sesama. Menurut Emil, banyak orang baik dan mampu di Indonesia dan luar Indonesia yang tidak tahu harus menyalurkan bantuannya lewat mana. Padahal, mereka ingin sekali memberikan bantuan kepada yang membutuhkan. Oleh karena itulah, Pemkot Bandung akan "menjodohkan" mereka dengan keluarga yang kekurangan secara kekeluargaan.
Emil menyatakan, bantuan yang diberikan nantinya tidak hanya berupa pemberian uang, tapi bisa dalam bentuk lain, misalnya peluang untuk memperoleh penghasilan yang layak. Misalnya, ibunya diberi modal untuk membuka usaha, suaminya diberikan pekerjaan, dan anaknya dikasih beasiswa. Dengan begitu, keluarga yang tidak mampu itu pelan-pelan bisa keluar dari jerat kemiskinan dan menjadi keluarga yang memiliki ekonomi mapan dan sejahtera.
Untuk menghidupkan kembali suasana religius tersebut, Pemerintah Kota Bandung tahun ini akan mencanangkan program Magrib Mengaji. Selain Magrib Mengaji, dua program sosial lainnya yang diluncurkan Pemkot Bandung tahun ini adalah Ayo Membayar Zakat dan Family Help Family.
Program Magrib Mengaji
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil di Balai Kota Bandung, Jl. Wastukancana, Senin (22/2/2016) mengatakan, untuk mendukung program Magrib Mengaji, ia akan mendistribusikan relawan guru mengaji sesuai jumlah masjid. Sehingga nantinya, bakda magrib hingga isya, tidak anak-anak muslim yang berkeliaran tak jelas di jalanan. Semuanya harus masuk masjid dan mendaras ayat-ayat suci Alquran.
Ayo Membayar Zakat
Sementara mengenai program kedua, Ayo Membayar Zakat, kata Emil, dicanangkan karena potensi zakat di Kota Bandung cukup besar. Program ini nantinya akan menumbuhkan minat masyarakat untuk membayar zakat. Nantinya, Pemkot Bandung akan melakukan kampenye-kampanye membayar zakat.
Family Help Family
Lalu program sosial ketiga Family Help Family, merupakan konsep dari keluarga asuh. Nantinya, keluarga yang berasal dari golongan ekonomi yang mapan akan membantu warga miskin di Kota Bandung. Saat ini, kata Emil, di Kota Bandung ada sekitar 60 ribu warga miskin menurut data penerima beras untuk masyarakat miskin (raskin). Nantinya, Kota Bandung akan mencari 60 ribu keluarga mampu akan membantu 60 ribu keluarga yang tidak mampu sehingga meringankan tugas pemerintah dalam menangani masalah sosial.
Jangan dikira orang mampu tidak punya kepedulian terhadap sesama. Menurut Emil, banyak orang baik dan mampu di Indonesia dan luar Indonesia yang tidak tahu harus menyalurkan bantuannya lewat mana. Padahal, mereka ingin sekali memberikan bantuan kepada yang membutuhkan. Oleh karena itulah, Pemkot Bandung akan "menjodohkan" mereka dengan keluarga yang kekurangan secara kekeluargaan.
Emil menyatakan, bantuan yang diberikan nantinya tidak hanya berupa pemberian uang, tapi bisa dalam bentuk lain, misalnya peluang untuk memperoleh penghasilan yang layak. Misalnya, ibunya diberi modal untuk membuka usaha, suaminya diberikan pekerjaan, dan anaknya dikasih beasiswa. Dengan begitu, keluarga yang tidak mampu itu pelan-pelan bisa keluar dari jerat kemiskinan dan menjadi keluarga yang memiliki ekonomi mapan dan sejahtera.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS