Indonesia bisa hebat, jika banyak inovasi anak negeri yang menjadi industri. Itulah rumus ngebut negara-negara maju. Sayang banyak anak-anak Indonesia yang jenius dan hebat tapi tidak bisa berkarya karena tidak terfasilitasi gagasannya karena alat-alat yg mahal. Karenanya Pemkot Bandung akan menghadirkan Bandung Innovation Center sebagai kawah candradimuka inovator-inovator masa depan. Semua alat canggih dan mahal akan disiapkan gratis.
Kita harus jadi bangsa besar inovator bukan bangsa besar konsumtif. dibantu oleh PGN dan desain gedung oleh SHAU. Groundbreaking Mei 2016 ini. Suatu hari insya Allah kita akan panen karya-karya hebat. Dari Bandung untuk inspirasi Indonesia. Amin
Demikian status di halaman Facebook Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil yang diposting pada 11 Maret 2016. Keesokan harinya bertempat di Pendopo Kota Bandung, Jl. Dalem Kaum, (Sabtu (12/3/2016), Emil menyatakan bahwa Indonesia memiliki banyak orang yang pintar. Akan tetapi, kepintaran itu kadang-kadang terbuang sia-sia karena tidak ada fasilitas yang bisa memaksimalkannya.
Orang-orang cerdas dari Indonesia itu biasanya kemudian bersinar kalau mereka beruntung mendapatkan kesempatan berkiprah di luar negeri, seperti Singapura atau Amerika Serikat karena fasilitas-fasilitas di dua negara itu sudah memadai.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bandung bertekad untuk menyediakan fasilitas untuk menampung ide-ide keren orang-orang pintar itu dengan membangun pusat inovasi yang diberi nama Bandung Innovation Center. Di tempat itu, warga Bandung yang punya ide inovatif nantinya bisa menggunakan fasilitas yang tersedia untuk melahirkan karya-karyanya.
Kerja Sama dengan Perusahaan Gas Negara (PGN)
Pemerintah Kota Bandung akan bekerja sama dengan Perusahaan Gas Negara (PGN) dalam pembentukan pusat inovasi ini. PGN nantinya menyediakan gedungnya yang tidak terpakai, sedangkan pemerintah Kota Bandung akan menyediakan alat-alat yang bisa memfasilitasi orang-orang inovatif untuk berkarya.
Emil menyatakan, renovasi gedung tersebut nantinya akan menjadi tanggung jawab PGN karena itu merupakan milik mereka. Sementara Pemkot Bandung akan bertanggung jawab menyediakan peralatan dan mesin.
Pemkot Bandung akan menganggarkan biaya hingga Rp 7,6 miliar untuk membeli alat-alat canggih yang nantinya bisa dimanfaatkan Thomas Alfa Edison dan Steve Jobs made in Bandung. Dana ini nantinya berasal dari Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan serta KUKM Kota Bandung.
Emil menyatakan, produk-produk inovatif dari Bandung Inovasi Center nantinya akan ditawarkan kepada industri. Apabila diterima, produk tersebut tentunya akan diproduksi massal dan bermanfaat bagi umat manusia.
Kita harus jadi bangsa besar inovator bukan bangsa besar konsumtif. dibantu oleh PGN dan desain gedung oleh SHAU. Groundbreaking Mei 2016 ini. Suatu hari insya Allah kita akan panen karya-karya hebat. Dari Bandung untuk inspirasi Indonesia. Amin
Demikian status di halaman Facebook Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil yang diposting pada 11 Maret 2016. Keesokan harinya bertempat di Pendopo Kota Bandung, Jl. Dalem Kaum, (Sabtu (12/3/2016), Emil menyatakan bahwa Indonesia memiliki banyak orang yang pintar. Akan tetapi, kepintaran itu kadang-kadang terbuang sia-sia karena tidak ada fasilitas yang bisa memaksimalkannya.
Orang-orang cerdas dari Indonesia itu biasanya kemudian bersinar kalau mereka beruntung mendapatkan kesempatan berkiprah di luar negeri, seperti Singapura atau Amerika Serikat karena fasilitas-fasilitas di dua negara itu sudah memadai.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bandung bertekad untuk menyediakan fasilitas untuk menampung ide-ide keren orang-orang pintar itu dengan membangun pusat inovasi yang diberi nama Bandung Innovation Center. Di tempat itu, warga Bandung yang punya ide inovatif nantinya bisa menggunakan fasilitas yang tersedia untuk melahirkan karya-karyanya.
Kerja Sama dengan Perusahaan Gas Negara (PGN)
Pemerintah Kota Bandung akan bekerja sama dengan Perusahaan Gas Negara (PGN) dalam pembentukan pusat inovasi ini. PGN nantinya menyediakan gedungnya yang tidak terpakai, sedangkan pemerintah Kota Bandung akan menyediakan alat-alat yang bisa memfasilitasi orang-orang inovatif untuk berkarya.
Emil menyatakan, renovasi gedung tersebut nantinya akan menjadi tanggung jawab PGN karena itu merupakan milik mereka. Sementara Pemkot Bandung akan bertanggung jawab menyediakan peralatan dan mesin.
Pemkot Bandung akan menganggarkan biaya hingga Rp 7,6 miliar untuk membeli alat-alat canggih yang nantinya bisa dimanfaatkan Thomas Alfa Edison dan Steve Jobs made in Bandung. Dana ini nantinya berasal dari Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan serta KUKM Kota Bandung.
Emil menyatakan, produk-produk inovatif dari Bandung Inovasi Center nantinya akan ditawarkan kepada industri. Apabila diterima, produk tersebut tentunya akan diproduksi massal dan bermanfaat bagi umat manusia.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS