Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebelumnya dilaporkan salah seorang sopir omprengan, Taufik Hidayat ke Mapolda Jabar. Orang nomor satu di Kota Bandung tersebut dilaporkan atas dugaan penganiayaan. Kejadian tersebut terjadi pada Jumat (18/3/2016) sekitar pukul 11.30 WIB di Jln. Asia Afrika (dekat halte bus Alun-alun/seberang BRI Tower). Sang sopir, Taufik Hidayat, dalam kejadian tersebut mengaku telah terjadi tindak pemukulan pada dirinya.
Taufik Menyayangkan Sikap Ridwan Kamil
Taufik tidak terima diperlakukan seperti itu oleh Emil. Kepada polisi, Taufik mengakui memang salah karena terlalu lama mencari penumpang di lokasi tersebut. Kendati begitu, Taufik menyayangkan sikap Ridwan Kamil yang diduga melakukan kekerasan fisik.
"Saya menyayangkan karena beliau (Ridwan Kamil) kan publik figur. Dia (Ridwan Kamil) menampar saya tiga kali di muka. Dua kali di perut. Alasannya, kata dia, saya membandel karena ngetem di depan selter," ujar Taufik.
Untuk mengklarifikasi atas kejadian tersebut, Emil pun menggelar konferensi pers. Dalam konferensi pers, Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa sudah ratusan kali ia melakukan tindakan-tindakan yang terjadi di lapangan. Ia mengungkapkan bahwa ia bukan sopir angkot, karena bisa disebut sopir angkot jika terkait dengan legalitas. Mobil omprengan tersebut termasuk angkutan umum ilegal. Emil pun mengungkapkan bahwa ia secara pribadi sudah belasan kali mengingatkan dengan sopan pada sopir-sopir angkutan umum ilegal tersebut.
Emil pun mengakui pernah menawarkan kepada para sopir omprengan untuk mengurus taman kalau alasan butuh makan. Kalau mau angkutan menjadi legal pun, Emil mempersilakan untuk mengajukan diri. Tapi menurut Emili, mereka ngotot untuk melanggar hukum.
Kronologis kejadian kemarin, menurut versi Wali Kota Bandung tersebut, ia memalangkan sepedanya supaya sopir tidak kabur. Sang sopir ada di dalam mobil namun tidak mau keluar dan waktu dicek pun ia tidak memiliki STNK. Waktu itu, Emil mengaku hanya menarik Taufik dan hanya memegang pipi karena pandangan sang sopir tidak melihat ke arahnya.
Taufik Menyayangkan Sikap Ridwan Kamil
Taufik tidak terima diperlakukan seperti itu oleh Emil. Kepada polisi, Taufik mengakui memang salah karena terlalu lama mencari penumpang di lokasi tersebut. Kendati begitu, Taufik menyayangkan sikap Ridwan Kamil yang diduga melakukan kekerasan fisik.
"Saya menyayangkan karena beliau (Ridwan Kamil) kan publik figur. Dia (Ridwan Kamil) menampar saya tiga kali di muka. Dua kali di perut. Alasannya, kata dia, saya membandel karena ngetem di depan selter," ujar Taufik.
Untuk mengklarifikasi atas kejadian tersebut, Emil pun menggelar konferensi pers. Dalam konferensi pers, Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa sudah ratusan kali ia melakukan tindakan-tindakan yang terjadi di lapangan. Ia mengungkapkan bahwa ia bukan sopir angkot, karena bisa disebut sopir angkot jika terkait dengan legalitas. Mobil omprengan tersebut termasuk angkutan umum ilegal. Emil pun mengungkapkan bahwa ia secara pribadi sudah belasan kali mengingatkan dengan sopan pada sopir-sopir angkutan umum ilegal tersebut.
Emil pun mengakui pernah menawarkan kepada para sopir omprengan untuk mengurus taman kalau alasan butuh makan. Kalau mau angkutan menjadi legal pun, Emil mempersilakan untuk mengajukan diri. Tapi menurut Emili, mereka ngotot untuk melanggar hukum.
Kronologis kejadian kemarin, menurut versi Wali Kota Bandung tersebut, ia memalangkan sepedanya supaya sopir tidak kabur. Sang sopir ada di dalam mobil namun tidak mau keluar dan waktu dicek pun ia tidak memiliki STNK. Waktu itu, Emil mengaku hanya menarik Taufik dan hanya memegang pipi karena pandangan sang sopir tidak melihat ke arahnya.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS