Sebanyak 2.557 siswa dari sekolah menengah atas (SMA)/sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Bandung mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ini. Mereka berasal dari satu SMA dan sembilan SMK.
Meski terbilang masih minim, namun jumlah sekolah yang mengikuti UNBK tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya diikuti empat SMK. Sepuluh sekolah yang menggelar UNBK tahun ini adalah SMA Bina Bangsa, SMKN 1 Katapang, SMKN 7 Baleendah, SMK Bakti Nusantara 666, SMKN 2 LPPM RI Majalaya, SMK Pasundan 1 Banjaran, SMK Pasundan 2 Banjaran, SMK BPPI Baleendah, SMK Marhas Margahayu, dan SMK Telkom Bandung.
Dari sepuluh sekolah tersebut, hanya SMA Bina Bangsa yang sudah mampu menggelar UNBK dari jajaran SMA. Sementara SMA lainnya, termasuk semua SMA negeri, belum ada yang mampu menggelar UNBK tahun ini. "Harus dicek apakah sarana dan prasarana memang belum siap atau ada masalah teknis yang menyebabkan minimnya SMA yang menggelar UNBK," kata Wakil Bupati Bandung, Gun Gun Gunawan, Senin (4/4/2016).
Sementara itu, SMA yang menggelar Ujian Nasional (UN) secara konvensional di Kab. Bandung sebanyak 109 sekolah, dan SMK sebanyak 121 sekolah. Jumlah peserta UN tahun ini di Kab. Bandung 12.239 orang siswa SMA dan 12.284 orang siswa SMK.
Belum Memadainya Perlengkapan
Sebagian besar sekolah masih menggelar UN secara konvensional diperkirakan karena belum memadainya perlengkapan berupa komputer dan alat penunjang lainnya, seperti genset dan UPS. Selain itu, pihak sekolah pun harus mempertimbangkan kelancaran aliran listrik di wilayahnya sebelum menyatakan ikut serta menggelar UNBK.
Untuk bisa menggelar UNBK, sekolah diharuskan memiliki jumlah komputer sepertiga dari jumlah muridnya yang menjadi peserta UN. Selain itu, sekolah pun harus mempertimbangkan kestabilan jaringan internet dan kecepatan aksesnya. Ribetnya persyaratan dan belum memadainya penunjang UNBK itulah yang diperkirakan membuat banyak sekolah yang memutuskan mengikuti UN secara konvensional.
Meski terbilang masih minim, namun jumlah sekolah yang mengikuti UNBK tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya diikuti empat SMK. Sepuluh sekolah yang menggelar UNBK tahun ini adalah SMA Bina Bangsa, SMKN 1 Katapang, SMKN 7 Baleendah, SMK Bakti Nusantara 666, SMKN 2 LPPM RI Majalaya, SMK Pasundan 1 Banjaran, SMK Pasundan 2 Banjaran, SMK BPPI Baleendah, SMK Marhas Margahayu, dan SMK Telkom Bandung.
Dari sepuluh sekolah tersebut, hanya SMA Bina Bangsa yang sudah mampu menggelar UNBK dari jajaran SMA. Sementara SMA lainnya, termasuk semua SMA negeri, belum ada yang mampu menggelar UNBK tahun ini. "Harus dicek apakah sarana dan prasarana memang belum siap atau ada masalah teknis yang menyebabkan minimnya SMA yang menggelar UNBK," kata Wakil Bupati Bandung, Gun Gun Gunawan, Senin (4/4/2016).
Sementara itu, SMA yang menggelar Ujian Nasional (UN) secara konvensional di Kab. Bandung sebanyak 109 sekolah, dan SMK sebanyak 121 sekolah. Jumlah peserta UN tahun ini di Kab. Bandung 12.239 orang siswa SMA dan 12.284 orang siswa SMK.
Belum Memadainya Perlengkapan
Sebagian besar sekolah masih menggelar UN secara konvensional diperkirakan karena belum memadainya perlengkapan berupa komputer dan alat penunjang lainnya, seperti genset dan UPS. Selain itu, pihak sekolah pun harus mempertimbangkan kelancaran aliran listrik di wilayahnya sebelum menyatakan ikut serta menggelar UNBK.
Untuk bisa menggelar UNBK, sekolah diharuskan memiliki jumlah komputer sepertiga dari jumlah muridnya yang menjadi peserta UN. Selain itu, sekolah pun harus mempertimbangkan kestabilan jaringan internet dan kecepatan aksesnya. Ribetnya persyaratan dan belum memadainya penunjang UNBK itulah yang diperkirakan membuat banyak sekolah yang memutuskan mengikuti UN secara konvensional.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS