Masih dalam rangkaian peringatan 61 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) dan sekaligus memperingati Hari Bumi. Dulux, pengusaha cat dan pelapis terkemuka, bekerjasama dengan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) menggelar press conference dengan mengusung tema “Ban dung Cantik Tanpa Kantong Plastik,” pada kamis 21 April 2016 di Museum Konferensi Asia Afrika, Bandung.
Acara yang digelar di ruangan Audio Museum KAA, menghadirkan empat narasumber sekaligus, Head of Integrated Supply Chain PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints) Irawan Bahtera, Kepala Museum Konperensi Asia Afrika Thomas A. Siregar, Koordinator Harian Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, Rahyang Nusantara dan Putri Bahari Indonesia 2012 Adhitiyasanti Sofia.
Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik adalah, perkumpulan nasional yang memiliki misi untuk mengajak masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan kantong plastik. Tepatnya pada tahun 2010, Kampanye Diet Kantong Plastik baru diluncurkan di Kota yang dijuluki Kota Kembang ini.
Kemudian, dilanjutkan oleh terbentuknya GIDKP di awal tahun 2013, oleh kumpulan beberapa lembaga yang sebenarnya sudah lama bergerak di isu kampanye pengurangan penggunaan kantong plastik dan resmi menjadi badan hukum perkumpulan pada tahun 2014
Kolaborasi antara Dulux dan GIDKP yang akan menyelenggarakan rangkaian kegiatan pameran foto-foto mengenai kantong plastik, bahaya, daur hidup, dan fakta-fakta kantong plastik, serta foto-foto perjalanan kampanye GIDKP.
Selain itu terdapat pameran mengenai pengurangan kantong plastik yang ada di Negara-negara Asia dan Afrika, serta pameran tas belanja yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti kantong plastik. Selain melihat pameran, pengunjung yang berupa masyarakat umum dapat mengikuti kegiatan workshop menggambar tas belanja pakai ulang .
“Ujicoba diet kantong plastik sudah berjalan selama dua Bulan tepatnya pada 21 Februari lalu, semoga pada bulan Juni segera ditetapkan peraturannya oleh pemerintah,” tutur Rahyang
Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar
Kepala Museum KAA mengharapkan kegiatan pameran diet kantong plastik dapat dijadikan sebagai percontohan dan diikuti oleh yang lainnya, dimana museum merupakan tempat yang cocok untuk melakukan sosialisasi diet kantong plastik Mengingat museum merupakan salah satu tempat yang banyak dikunjungi oleh masyarakat dan wisatawan.
“Mudah-mudahan kegiatan seperti ini diikuti sama yang lain, paling tidak sekelas museum-museum yang lain, dimana mereka disibukan dengan kegiatannya sendiri” kata Thomas
Indonesia merupakan salah satu penyumbang sampah plastik terbesar, sekitar 3,32 MMT sampah plastik yang dibuang ke laut dan mengakibatkan banyak hewan laut yang mati akibat kantong plastik. Atas dasar itu, Putri Bahari Indonesia turut mendukung dan mengawal kegiatan diet kantong plastik sejak tahun 2010, sebagai bentuk kepedulian menyikapi permasalahan sampah plastik.
“Sampah plastik yang dibuang ke sungai pada akhirnya akan terbawa arus menuju laut, dan menyebabkan pencemaran sehingga merusak populasi kehidupan yang ada di laut, dimana banyak hewan laut yang mati karena memakan sampah plastik,”tutut wanita cantik ini.
Acara yang digelar di ruangan Audio Museum KAA, menghadirkan empat narasumber sekaligus, Head of Integrated Supply Chain PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints) Irawan Bahtera, Kepala Museum Konperensi Asia Afrika Thomas A. Siregar, Koordinator Harian Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, Rahyang Nusantara dan Putri Bahari Indonesia 2012 Adhitiyasanti Sofia.
Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik adalah, perkumpulan nasional yang memiliki misi untuk mengajak masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan kantong plastik. Tepatnya pada tahun 2010, Kampanye Diet Kantong Plastik baru diluncurkan di Kota yang dijuluki Kota Kembang ini.
Kemudian, dilanjutkan oleh terbentuknya GIDKP di awal tahun 2013, oleh kumpulan beberapa lembaga yang sebenarnya sudah lama bergerak di isu kampanye pengurangan penggunaan kantong plastik dan resmi menjadi badan hukum perkumpulan pada tahun 2014
Kolaborasi antara Dulux dan GIDKP yang akan menyelenggarakan rangkaian kegiatan pameran foto-foto mengenai kantong plastik, bahaya, daur hidup, dan fakta-fakta kantong plastik, serta foto-foto perjalanan kampanye GIDKP.
Selain itu terdapat pameran mengenai pengurangan kantong plastik yang ada di Negara-negara Asia dan Afrika, serta pameran tas belanja yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti kantong plastik. Selain melihat pameran, pengunjung yang berupa masyarakat umum dapat mengikuti kegiatan workshop menggambar tas belanja pakai ulang .
“Ujicoba diet kantong plastik sudah berjalan selama dua Bulan tepatnya pada 21 Februari lalu, semoga pada bulan Juni segera ditetapkan peraturannya oleh pemerintah,” tutur Rahyang
Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar
Kepala Museum KAA mengharapkan kegiatan pameran diet kantong plastik dapat dijadikan sebagai percontohan dan diikuti oleh yang lainnya, dimana museum merupakan tempat yang cocok untuk melakukan sosialisasi diet kantong plastik Mengingat museum merupakan salah satu tempat yang banyak dikunjungi oleh masyarakat dan wisatawan.
“Mudah-mudahan kegiatan seperti ini diikuti sama yang lain, paling tidak sekelas museum-museum yang lain, dimana mereka disibukan dengan kegiatannya sendiri” kata Thomas
Indonesia merupakan salah satu penyumbang sampah plastik terbesar, sekitar 3,32 MMT sampah plastik yang dibuang ke laut dan mengakibatkan banyak hewan laut yang mati akibat kantong plastik. Atas dasar itu, Putri Bahari Indonesia turut mendukung dan mengawal kegiatan diet kantong plastik sejak tahun 2010, sebagai bentuk kepedulian menyikapi permasalahan sampah plastik.
“Sampah plastik yang dibuang ke sungai pada akhirnya akan terbawa arus menuju laut, dan menyebabkan pencemaran sehingga merusak populasi kehidupan yang ada di laut, dimana banyak hewan laut yang mati karena memakan sampah plastik,”tutut wanita cantik ini.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS