Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa, Selasa (19/4/2016), melakukan kunjungan ke Gudang Bulog Cimindi Divre Jawa Barat, Jl. Mahar Martanegara, untuk mengecek persediaan beras di badan yang mengurus masalah logistik tersebut. Kunjungan tersebut merupakan untuk mengecek persediaan menjelang datangnya bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri, Juni-Juli mendatang.
Melalui kunjungan tersebut, Mensos mengetahui persediaan beras mencukupi dalam menghadapi dua momen besar tersebut, bahkan diperkirakan "aman" hingga Agustus 2016.
Khofifah meminta kepala daerah segera mengeluarkan surat perintah alokasi (SPA) agar beras untuk keluarga sejahtera (rastra) bisa secepatnya tersalurkan kepada rumah tangga sasaran, sehingga umat Islam memiliki persediaan yang cukup menghadapi Ramadan dan Lebaran.
"Masyarakat akan merasa tenang dengan tercukupinya kebutuhan pokok seperti beras saat Ramadan," ujar Mensos.
Tepat Sasaran Rastra
Menteri juga menyinggung kualitas beras yang lebih baik bahkan meningkat secara signifikan dari awal tahun 2016. Ia berharap hal itu mampu dipertahankan dan diawasi oleh seluruh aparat dari mulai gudang Bulog hingga ke tangan masyarakat. Ia pun berharap setiap rumah tangga sasaran dapat menerima rastra 15 kilogram secara utuh sehingga bisa mengentaskan kemiskinan.
Khofifah memuji Jabar yang mampu menyalurkan rastra hingga 91 persen, sedangkan penyaluran secara nasional baru 87 persen. Menteri juga menyinggung pembagian rastra ke daerah-daerah yang secara geografis jauh tidak bisa dilakukan setiap bulan. Seperti penyaluran ke Pulau Meranti dan Kepulauan Mentawai yang baru bisa dilakukan dalam tiga hingga enam bulan sekali karena biaya distribusi yang tinggi.
Mengalokasikan 21,8 Triliun
Pemerintah mengalokasikan dana Rp 21,8 triliun untuk bantuan pangan dalam APBN 2016. Setelah disubsidi pemerintah, rumah tangga sasaran hanya harus membayar harga Rp 1.600 per kilogram. Khofifah meminta pemerintah daerah ikut membantu penyaluran rastra dari APBD, sehingga tidak membebani masyarakat.
Dalam kunjungan ke gudang Bulog ini, Mensos antara lain didampingi Kepala Bulog Divre Jawa Barat Alif Afandi dan Kepala Dinas Sosial Jawa Barat Arifin Kertasaputra. (NAF)
Melalui kunjungan tersebut, Mensos mengetahui persediaan beras mencukupi dalam menghadapi dua momen besar tersebut, bahkan diperkirakan "aman" hingga Agustus 2016.
Khofifah meminta kepala daerah segera mengeluarkan surat perintah alokasi (SPA) agar beras untuk keluarga sejahtera (rastra) bisa secepatnya tersalurkan kepada rumah tangga sasaran, sehingga umat Islam memiliki persediaan yang cukup menghadapi Ramadan dan Lebaran.
"Masyarakat akan merasa tenang dengan tercukupinya kebutuhan pokok seperti beras saat Ramadan," ujar Mensos.
Tepat Sasaran Rastra
Menteri juga menyinggung kualitas beras yang lebih baik bahkan meningkat secara signifikan dari awal tahun 2016. Ia berharap hal itu mampu dipertahankan dan diawasi oleh seluruh aparat dari mulai gudang Bulog hingga ke tangan masyarakat. Ia pun berharap setiap rumah tangga sasaran dapat menerima rastra 15 kilogram secara utuh sehingga bisa mengentaskan kemiskinan.
Khofifah memuji Jabar yang mampu menyalurkan rastra hingga 91 persen, sedangkan penyaluran secara nasional baru 87 persen. Menteri juga menyinggung pembagian rastra ke daerah-daerah yang secara geografis jauh tidak bisa dilakukan setiap bulan. Seperti penyaluran ke Pulau Meranti dan Kepulauan Mentawai yang baru bisa dilakukan dalam tiga hingga enam bulan sekali karena biaya distribusi yang tinggi.
Mengalokasikan 21,8 Triliun
Pemerintah mengalokasikan dana Rp 21,8 triliun untuk bantuan pangan dalam APBN 2016. Setelah disubsidi pemerintah, rumah tangga sasaran hanya harus membayar harga Rp 1.600 per kilogram. Khofifah meminta pemerintah daerah ikut membantu penyaluran rastra dari APBD, sehingga tidak membebani masyarakat.
Dalam kunjungan ke gudang Bulog ini, Mensos antara lain didampingi Kepala Bulog Divre Jawa Barat Alif Afandi dan Kepala Dinas Sosial Jawa Barat Arifin Kertasaputra. (NAF)
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS