Lomba tingkat SMP ini menghadirkkan lomba Egrang atau jajangkung, rorodaan, Bedil Jepret, Gasing dan ban-banan. Kegiatan ini diselenggarakan untuk dapat kembali melestarikan kebudayaan dan permainan-permainan khas zaman "baheula" atau zaman dulu yang saat ini mulai jarang dan bahkan ditinggalkan oleh anak-anak sekarang.
"Filosofi permainan zaman baheula ini adalah 'hidup ini penuh ketidakpastian, berhasil atau tidak karena kita bergantung kepada alam dan sang pencipta' jadi walaupun tidak pasti, kita mengajarkan kepada anak-anak tentang pentingnya berusaha dan bersabar" ungkap Lukman sebagai salah seorang panitia permaianan tradisonl ini.
Adapun untuk pesertanya sendiri, lomba yang diadakan pada hari Sabtu 23 April 2016 ini, per-Kecamatan maksimal mengirimkan 5 orang perwakilan, untuk kemudian didaftarkan menjadi peserta lomba kaulina urang lembur ini.
Selesai lomba untuk tingkat SMP dari 31 kecamatan ini dilaksanakan, karena masih ada banyak doorprize yang di sediakan panitia, maka permainan pun dibuka untuk umum untuk kemudian para pemenang akan diberikan hadiah berupa bingkisan.
Tidak hanya anak kecil dan remaja, bahkan ibu-ibu dan bapak-bapak pun tampak sangat antusias mengikuti permainan ini, mereka mengaku tidak menginginkan hadiah semata. Akan tetapi permainan seperti ini sudah sangat jarang ditemukan,
"Seneng ya, kayak kembali ke masa kecil dulu." tutur dwi seorang ibu rumah tangga berumur 29 tahun yang mengikuti lomba rorodaan bersama rekannya
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS