Bupati Bandung Dadang M Naser meyakini produk UMKM asal Kabupaten Bandung bisa menembus pasar internasional. Keyakinan tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, saat ini saja NACCIMA (Nigeria Association of Chambers of Commerce Industry Mines and Agriculture) merasa tertarik untuk memasarkan produk UMKM asal Kabupaten Bandung.
“Dari Nigeria sudah tertarik untuk memasarkan cemilan produk UMKM dari kita,” tutur Dadang, ketika menghadiri Temu Bisnis UMKM dengan Buyer di Gedung Moch Toha Soreang, Rabu (27/04).
Menurutnya, pihak Nigeria tertarik dengan beberapa produk UMKM seperti rangginang, tengteng cokelat, kopi sachets dan kue kering. Produk asal Kabupaten Bandung tersebut akan dipasarkan di kawasan wisata Nigeria.
“Untuk sementara, masih belum eksport. Tapi mereka tertarik, transaksi kemudian dibawa sendiri. Ke depan, mungkin bisa melibatkan eksportir besar,” ujarnya.
Namun, kata Dadang, sebelum melakukan eksport besar, para pelaku UMKM harus dibimbing dulu, terutama masalah pengemasan barang.
“Harus dikemas lagi, supaya menarik dan lebih tahan lama. Nanti diskoperindag akan melakukan pendampingan. Kita sudah punya mobil kemasan untuk membantu para pelaku UMKM,” paparnya.
Walaupun bermodalkan kecil, produk yang dihasilkan pelaku UMKM tetap harus memperhatikan mutu yang baik sehingga mampu menembus pasaran luar negeri.
“Barang dagangan sekarang ini sudah tersebar dimana-mana, namun pembeli tetap akan memilih barang yang kualitasnya bagus dengan harga yang terjangkau,”katanya.
Ke depan, peluang untuk menembus pasar internasional terbuka lebar, terlebih dengan diberlakukannya pasar bebas ASEAN.
“Untuk menembus pasaran luar negeri ini, pelaku UMKM harus memiliki jiwa kompetitif dan kreatif menciptakan produk yang mampu menarik calon pembeli,” ujarnya
“Dari Nigeria sudah tertarik untuk memasarkan cemilan produk UMKM dari kita,” tutur Dadang, ketika menghadiri Temu Bisnis UMKM dengan Buyer di Gedung Moch Toha Soreang, Rabu (27/04).
Menurutnya, pihak Nigeria tertarik dengan beberapa produk UMKM seperti rangginang, tengteng cokelat, kopi sachets dan kue kering. Produk asal Kabupaten Bandung tersebut akan dipasarkan di kawasan wisata Nigeria.
“Untuk sementara, masih belum eksport. Tapi mereka tertarik, transaksi kemudian dibawa sendiri. Ke depan, mungkin bisa melibatkan eksportir besar,” ujarnya.
Namun, kata Dadang, sebelum melakukan eksport besar, para pelaku UMKM harus dibimbing dulu, terutama masalah pengemasan barang.
“Harus dikemas lagi, supaya menarik dan lebih tahan lama. Nanti diskoperindag akan melakukan pendampingan. Kita sudah punya mobil kemasan untuk membantu para pelaku UMKM,” paparnya.
Walaupun bermodalkan kecil, produk yang dihasilkan pelaku UMKM tetap harus memperhatikan mutu yang baik sehingga mampu menembus pasaran luar negeri.
“Barang dagangan sekarang ini sudah tersebar dimana-mana, namun pembeli tetap akan memilih barang yang kualitasnya bagus dengan harga yang terjangkau,”katanya.
Ke depan, peluang untuk menembus pasar internasional terbuka lebar, terlebih dengan diberlakukannya pasar bebas ASEAN.
“Untuk menembus pasaran luar negeri ini, pelaku UMKM harus memiliki jiwa kompetitif dan kreatif menciptakan produk yang mampu menarik calon pembeli,” ujarnya
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS
