Taman Hutan Raya (Tahura) yang terletak di Jl. Ir. H. Djuanda, sampai saat ini masih menjadi tujuan wisata bagi warga Bandung dan sekitarnya. Bahkan bukan jadi rahasia, jika Tahura juga menjadi salah satu tujuan wisata para turis baik itu dalam dan luar negeri.
Walaupun sudah menjadi salah satu objek wisata yang diburu, Tahura sendiri tidak memiliki akses jalan yang memadai. Hal ini terutama jika para wisatawan yang datang berasal dari kalangan pelajar yang sering menggunakan Bus untuk alat transportasi massal.
Akses Jalan Mengkhawatirkan
Jalan menuju tempat wisata ini hanya memiliki lebar kurang lebih 4 meter, kondisi jalan satu-satunya menuju ke Tahura dan Tebing Keraton ini sangat menghawatirkan. Selain sempit dan banyaknya jalan berlubang, akses ini juga sering menjadi kendala ketika ada rombongan bus-bus yang menuju Tahura.
Tidak jarang hal ini membuat pengurus parkir dan juga pengemudi bus kewalahan karena besarnya badan Bus, terutama ketika berbelok dan harus ada mobil dari arah berlawanan yang distop untuk dapat melanjutkan perjalanan.
"Sayang jalannya sempit dan banyak lubang. Jadi kami harus ekstra hati-hati agar dapat mengendalikan Busnya," ungkap herman salah satu sopir bus.
Hal ini kurang mendapat perhatian serius dari Kabupaten Bandung, mengingat jalan yang berada di sana termasuk jalan Kabupaten.
Kepala Bale Tahura, Lian Lubis mengungkapkan agar pemerintah dapat lebih memperhatikan kondisi ini. Ia berharap agar pihak terkait dapat segera memperbaiki insfrastruktur menuju kawasan wisata yang terkenal dengan Gua Jepang dan Gua Belanda tersebut.
Hal tersebut mengingat di kawasan Taman Hutan Raya sendiri memiliki banyak sekali spot-spot yang menjadi buruan para turis lokal dan mancanegara yang ingin menikmati suasana sejuk dan alam yang tenang. Tempat ini pun menjadi sarana edukasi bagi para pelajar yang sering mengadakan kunjungan ke kawasan Tahura.
"Karena ini termasuk jalan Kabupaten, kami berharap agar Bupati Bandung dapat menganggarkan untuk perbaikan jalan ini," tutur Lian saat ditemui di kantornya beberapa waktu yang lalu.
Walaupun sudah menjadi salah satu objek wisata yang diburu, Tahura sendiri tidak memiliki akses jalan yang memadai. Hal ini terutama jika para wisatawan yang datang berasal dari kalangan pelajar yang sering menggunakan Bus untuk alat transportasi massal.
Akses Jalan Mengkhawatirkan
Jalan menuju tempat wisata ini hanya memiliki lebar kurang lebih 4 meter, kondisi jalan satu-satunya menuju ke Tahura dan Tebing Keraton ini sangat menghawatirkan. Selain sempit dan banyaknya jalan berlubang, akses ini juga sering menjadi kendala ketika ada rombongan bus-bus yang menuju Tahura.
Tidak jarang hal ini membuat pengurus parkir dan juga pengemudi bus kewalahan karena besarnya badan Bus, terutama ketika berbelok dan harus ada mobil dari arah berlawanan yang distop untuk dapat melanjutkan perjalanan.
"Sayang jalannya sempit dan banyak lubang. Jadi kami harus ekstra hati-hati agar dapat mengendalikan Busnya," ungkap herman salah satu sopir bus.
Hal ini kurang mendapat perhatian serius dari Kabupaten Bandung, mengingat jalan yang berada di sana termasuk jalan Kabupaten.
Kepala Bale Tahura, Lian Lubis mengungkapkan agar pemerintah dapat lebih memperhatikan kondisi ini. Ia berharap agar pihak terkait dapat segera memperbaiki insfrastruktur menuju kawasan wisata yang terkenal dengan Gua Jepang dan Gua Belanda tersebut.
Hal tersebut mengingat di kawasan Taman Hutan Raya sendiri memiliki banyak sekali spot-spot yang menjadi buruan para turis lokal dan mancanegara yang ingin menikmati suasana sejuk dan alam yang tenang. Tempat ini pun menjadi sarana edukasi bagi para pelajar yang sering mengadakan kunjungan ke kawasan Tahura.
"Karena ini termasuk jalan Kabupaten, kami berharap agar Bupati Bandung dapat menganggarkan untuk perbaikan jalan ini," tutur Lian saat ditemui di kantornya beberapa waktu yang lalu.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS
