Gelaran Festival Musik 7 Titik yang diprakarsai oleh para musisi Kota Bandung sudah sampai pada titik keempat dengan mengusung tema “Tatalu jeung baraya” yang digelar di Taman Dewi Sartika dan Jln. Merdeka Kota Bandung, pada Rabu 11 Mei 2016.
Tatalu jeung baraya adalah sebuah tajuk yang merepresentasikan persatuan antar perkusionis Bandung walau beragam asal usul, usia, genre, sampai kelompok tidak menjadi jurang pemisah, malah memperkaya warna juga ritmik bagi dunia perkusi Bandung sendiri. Rencananya penyelenggara akan menuntaskan gelaran ke- 5, 6, dan 7 pada setiap Rabu hingga 29 Mei 2016 mendatang.
Pertunjukan musik ini diikuti oleh 200 perkusionis yang terdiri dari berbagai kalangan usia. Peserta berasal dari berbagai grup perkusi, seperti Kalonica XICX, Two Brother, New Soul Percussion, Jafran, Bedug Jepang, Sabisana Percussion, USBP, Raihan + BDP, Tataloe Kids Percussion, Tataloe Stomp Percussion, Orokaya, Idea Percussion, dan GWM Marchingband.
Pergelaran di titik keempat ini dihadiri langsung oleh Walikota Bandung, Ridwan Kamil. Dalam sambutannya pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengakui bahwa musisi Kota Bandung memiliki daya kreativitas yang tinggi.
“Entah kenapa menurut Majalah Rolling Stone, Bandung ini energi kreatif musiknya luar biasa. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung program Pemerintah Kota Bandung, yakni menjadikan Bandung sebagai Kota Musik. Intinya merayakan ekspresi, tidak ada yang lebih mahal di dunia ini kecuali kebebasan. Nah, disinilah kita memberikan sesuatu yaitu kebebasan berekspresi dalam bentuk musik, jadi sebagai Walikota Bandung saya mendukung, edankeun istilahnya ya,” tutur pria berkacamata dan mengenakan pakaian sunda
Pembukaan gelaran musik dilakukan secara langsung oleh Wali Kota Bandung yang ditandai dengan menabuh drum dan diikuti oleh seluruh peserta perkusi. Acara berlangsung meriah dengan pertunjukan perkusi yang menampilkan beragam jenis tabuhan, dimana menghasilkan perpaduan suara yang unik dan bervareasi.
Tatalu jeung baraya adalah sebuah tajuk yang merepresentasikan persatuan antar perkusionis Bandung walau beragam asal usul, usia, genre, sampai kelompok tidak menjadi jurang pemisah, malah memperkaya warna juga ritmik bagi dunia perkusi Bandung sendiri. Rencananya penyelenggara akan menuntaskan gelaran ke- 5, 6, dan 7 pada setiap Rabu hingga 29 Mei 2016 mendatang.
Pertunjukan musik ini diikuti oleh 200 perkusionis yang terdiri dari berbagai kalangan usia. Peserta berasal dari berbagai grup perkusi, seperti Kalonica XICX, Two Brother, New Soul Percussion, Jafran, Bedug Jepang, Sabisana Percussion, USBP, Raihan + BDP, Tataloe Kids Percussion, Tataloe Stomp Percussion, Orokaya, Idea Percussion, dan GWM Marchingband.
Pergelaran di titik keempat ini dihadiri langsung oleh Walikota Bandung, Ridwan Kamil. Dalam sambutannya pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengakui bahwa musisi Kota Bandung memiliki daya kreativitas yang tinggi.
“Entah kenapa menurut Majalah Rolling Stone, Bandung ini energi kreatif musiknya luar biasa. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung program Pemerintah Kota Bandung, yakni menjadikan Bandung sebagai Kota Musik. Intinya merayakan ekspresi, tidak ada yang lebih mahal di dunia ini kecuali kebebasan. Nah, disinilah kita memberikan sesuatu yaitu kebebasan berekspresi dalam bentuk musik, jadi sebagai Walikota Bandung saya mendukung, edankeun istilahnya ya,” tutur pria berkacamata dan mengenakan pakaian sunda
Pembukaan gelaran musik dilakukan secara langsung oleh Wali Kota Bandung yang ditandai dengan menabuh drum dan diikuti oleh seluruh peserta perkusi. Acara berlangsung meriah dengan pertunjukan perkusi yang menampilkan beragam jenis tabuhan, dimana menghasilkan perpaduan suara yang unik dan bervareasi.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS