Menurut salah satu tokoh benjang, Kang Deden mengungkapkan, bahwa Alun-alun Ujungberung ini bukan hanya taman untuk selfie saja. Menurutnya, Alun-alun Ujungberung adalah salah satu tempat untuk pelestarian budaya khususnya Sunda.
Kang Deden yang juga pengurus Paguyuban Benjang Jawa Barat menegaskan bahwa kawasan Bandung Timur adalah kawasan yang kental dengan budaya jadi segala sesuatu harus berkaitan dengan budaya.
Dikonfirmasi melalu SMS, Kang Deden yang juga salah seorang pengurus GADA AMS mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada orang nomor satu di Kota Bandung yang telah dengan cepat merespons keluhan dari warga Ujungberung
"Saya ucapkan banyak terima kasih kepada Kang Emil yang cepat merespons permasalahan ini," tegasnya kepada tim Seputar Bandung Raya
Ujungberung Sebagai Salah Satu Tempat Pengembangan Budaya Sunda
30 kecamatan se-Kota Bandung tentunya memiliki kultur dan budaya yang berbeda, muatan lokal pun sangat patut dijaga dan tidak bolehkalah bersaing. Hal inilah yang melatarbelakangi warga Ujungberung menolak kehadiran dinosaurus yang ada di Alun-alun wilayah Bandung Timur ini
Pada dasarnya, kawasan Bandung Timur khususnya Ujungberung, Cibiru, Panyileukan, dan Cinambo sudah dirumuskan menjadikawasan Sunda Polis, mau tidakmau Ujungberung sudah dijadikan pusat sentra Seni dan budaya.
"Perlu diingatkan kembali bahwa Alun-alun Ujungberung bukan taman, tetapi tetap alun-alun. Ujungberung juga punya ciri khas sendiri, jadi penataan kawasan tersebut harus berdasarkan kearifan lokal," tutur Pria yang juga salah seorang pengurus GADA AMS ini.
Setelah dilakukan musyawarah dan penyerahan surat penolakan terkaitan penolakan terhadap SKPD terkait pada Kamis siang di Kantor Kecamatan Ujungberung menghasilkan keputusan untuk melakukan pembongkaran pada hari itu juga.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS