Kabupaten Bandung mendapatkan 10 penghargaan di bidang koperasi pada peringatan Hari Koperasi tingkat nasional 2016 yang dilaksanakan di Provinsi Jambi. Salah satunya Bupati Bandung Dadang M Naser meraih penghargaan tertinggi di bidang koperasi, yaitu Satyalancana Pembangunan bidang Koperasi dan UMKM yang disematkan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, Kamis (21/7/2016).
"Saya sangat bersyukur, berbagai kebijakan di bidang koperasi dan UMKM cukup efektif sehingga banyak koperasi dan UKM di Kabupaten Bandung yang maju,’’ kata Bupati Bandung, Dadang M Naser.
Lebih Segmented
Banyaknya raihan penghargaan bagi koperasi dan UMKM ini, kata Dadang, dikarenakan Pemkab Bandung mengarahkan supaya koperasi dibentuk lebih segmented. Semisal, ada koperasi untuk peternak sapi perah yaitu KPBS, ada pula koperasi konveksi di Ciparay, koperasi kerudung di Cicalengka, dan berbagai koperasi pedagang pasar.
“Pembentukan koperasi ini didasari kebutuhan para pelaku usaha. Jadi, anggota koperasi merupakan pelaku usaha sehingga simpan meminjam sifatnya produktif, bukan konsumtif,’’ tutur Dadang M Naser.
Keberadaan koperasi segmented seperti ini juga, ujar suami Kurnia Agustina ini, dipandang efektif untuk memutus rantai rentenir. Dengan de mikian pelaku usaha tidak perlu lagi meminjam ke rentenir dengan bunga yang sangat tinggi.
Dadang berharap rencana pemerintah untuk meningkatkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui koperasi di daerah-daerah. Apalagi, ke depan bunganya akan diturunkan menjadi 7 persen per tahun. Sementara itu ke-10 penghar gaan tersebut adalah Satyalancana Pembangunan bidang Koperasi dan UMKM kepada Bupati Bandung Dadang M Naser, delapan penghargaan Bhakti Koperasi dan UMKM serta satu Awards Koperasi kepada koperasi yang memiliki omzet terbesar dan keanggotaan terbanyak di Jawa Barat.
Adapun kedelapan penghargaan Bhakti Koperasi dan UMKM tersebut diraih oleh Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Per dagangan Kabupaten Bandung Popi Hopipah; Ketua Kopaga Sauyunan Jeje Jaenudin; Ketua Koperasi Warga Desa (Kowades) Setia Bakti Maman Kariman; Ketua Koperasi Aneka Usaha Mulya Sari A Syamsudin Permana; Ketua KUD Sinar Sejahtera Memed Ahmad; Ketua Koperasi Aneka Usaha Sukamaju Mudi; Ketua Koperasi Baitulmal Wattan wil Dana Akhirat Asep Supriyadi; dan Ketua KPBS Aun Gunawan.
Berhasil Mengembangkan Perkoperasidan dan UMKM
Dalam Surat Keputusan (SK) Presiden No.51/ TK/2016 tanggal 15 Juli 2016 disebutkan Dadang Mohamad Naser dinilai berhasil mengembangkan perkoperasian dan UMKM di Kabupaten Bandung melalui penerbitan Peraturan Daerah dan pengalokasian anggaran untuk peningkatan kreativitas masyarakat, pemanfaatan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia, sehingga dunia koperasi dan UMKM bisa maju dan berkembang.
Dengan ke berhasilan ini, Kabupaten Bandung mampu menjadi kota kosmopolitan sehingga berdampak terhadap meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan data jumlah koperasi aktif di Kabupaten Bandung sampai tahun 2015 ter catat 942 buah, Koperasi Unit Desa (KUD) 30 buah, dan koperasi non KUD sebanyak 1.589 buah.
Jumlah tersebut menurut Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bandung Dra. Hj. Popi Hopipah pada tahun–tahun mendatang jumlah koperasi di wilayahnya bakal terus bertambah. Hal itu terlihat dengan banyaknya permohonan izin operasional koperasi yang masuk ke meja kerjanya. “Kebanyakan koperasi tersebut bergerak di bidang perdagangan dan simpan pinjam,” terang Popi.
"Saya sangat bersyukur, berbagai kebijakan di bidang koperasi dan UMKM cukup efektif sehingga banyak koperasi dan UKM di Kabupaten Bandung yang maju,’’ kata Bupati Bandung, Dadang M Naser.
Lebih Segmented
Banyaknya raihan penghargaan bagi koperasi dan UMKM ini, kata Dadang, dikarenakan Pemkab Bandung mengarahkan supaya koperasi dibentuk lebih segmented. Semisal, ada koperasi untuk peternak sapi perah yaitu KPBS, ada pula koperasi konveksi di Ciparay, koperasi kerudung di Cicalengka, dan berbagai koperasi pedagang pasar.
“Pembentukan koperasi ini didasari kebutuhan para pelaku usaha. Jadi, anggota koperasi merupakan pelaku usaha sehingga simpan meminjam sifatnya produktif, bukan konsumtif,’’ tutur Dadang M Naser.
Keberadaan koperasi segmented seperti ini juga, ujar suami Kurnia Agustina ini, dipandang efektif untuk memutus rantai rentenir. Dengan de mikian pelaku usaha tidak perlu lagi meminjam ke rentenir dengan bunga yang sangat tinggi.
Dadang berharap rencana pemerintah untuk meningkatkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui koperasi di daerah-daerah. Apalagi, ke depan bunganya akan diturunkan menjadi 7 persen per tahun. Sementara itu ke-10 penghar gaan tersebut adalah Satyalancana Pembangunan bidang Koperasi dan UMKM kepada Bupati Bandung Dadang M Naser, delapan penghargaan Bhakti Koperasi dan UMKM serta satu Awards Koperasi kepada koperasi yang memiliki omzet terbesar dan keanggotaan terbanyak di Jawa Barat.
Adapun kedelapan penghargaan Bhakti Koperasi dan UMKM tersebut diraih oleh Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Per dagangan Kabupaten Bandung Popi Hopipah; Ketua Kopaga Sauyunan Jeje Jaenudin; Ketua Koperasi Warga Desa (Kowades) Setia Bakti Maman Kariman; Ketua Koperasi Aneka Usaha Mulya Sari A Syamsudin Permana; Ketua KUD Sinar Sejahtera Memed Ahmad; Ketua Koperasi Aneka Usaha Sukamaju Mudi; Ketua Koperasi Baitulmal Wattan wil Dana Akhirat Asep Supriyadi; dan Ketua KPBS Aun Gunawan.
Berhasil Mengembangkan Perkoperasidan dan UMKM
Dalam Surat Keputusan (SK) Presiden No.51/ TK/2016 tanggal 15 Juli 2016 disebutkan Dadang Mohamad Naser dinilai berhasil mengembangkan perkoperasian dan UMKM di Kabupaten Bandung melalui penerbitan Peraturan Daerah dan pengalokasian anggaran untuk peningkatan kreativitas masyarakat, pemanfaatan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia, sehingga dunia koperasi dan UMKM bisa maju dan berkembang.
Dengan ke berhasilan ini, Kabupaten Bandung mampu menjadi kota kosmopolitan sehingga berdampak terhadap meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan data jumlah koperasi aktif di Kabupaten Bandung sampai tahun 2015 ter catat 942 buah, Koperasi Unit Desa (KUD) 30 buah, dan koperasi non KUD sebanyak 1.589 buah.
Jumlah tersebut menurut Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bandung Dra. Hj. Popi Hopipah pada tahun–tahun mendatang jumlah koperasi di wilayahnya bakal terus bertambah. Hal itu terlihat dengan banyaknya permohonan izin operasional koperasi yang masuk ke meja kerjanya. “Kebanyakan koperasi tersebut bergerak di bidang perdagangan dan simpan pinjam,” terang Popi.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS