Bandung yang selama ini dikenal sebagai kiblat musik Underground tanah air, kembali bergeliat dengan digelarnya Magnitude Bandung Sonicfair, dimana tahun lalu Sonicfair sukses dilaksanakan di kota Kembang ini. Pada tahun ini akan melanjutkan semangat saudara tuanya, Magnitude Hammersonic 2016, festival musik Underground lokal tersebut hadir untuk menghidupkan skenalokal supaya terus menginspirasi, tidak hanya ke dalam wilayah Bandung, namun juga kota-kota lainnya.
Untuk itu, Revision Live akan membawa suguhan musik Underground lengkap dari berbagai penjuru untuk tampil diatas satu panggung yang akan digelar pada Minggu (28/08/2016) di Disjas Baros , Kota Cimahi.
“Memacu semangat baja musisi Underground untuk hidup skena lokal” itulah yang diusung dalam Magnitude Bandung Sonicfair 2016. Konferensi pers event tersebut digelar G Food & Coffee Factory, Jln. Aria Jipang No. 1-3, Dago Bawah, Bandung, pada Kamis (25/08/2016).
Menghidupkan Potensi
Stephanus Adji selaku perwakilan dari Revision Live menjelaskan bahwa skena Underground Bandung yang terus mencuat dengan berbagai potensi di dalamnya patut untuk dihidupkan.
“Bersama pihak sponsor, Magnitude Bandung Sonicfair akan terus mengiringi perkembangan musik keras lokal dengan membawa para musisinya ke atas panggung untuk menunjukkan kemampuan dan semangat baja mereka di hadapan ribuan penonton,” tutur Adji.
Skena Underground Bandung dengan berbagai potensi komunitasnya semakin hidup dengan gelaran musik yang tidak pernah surut. Magnitude Bandung Sonicfair merupakan salah satu festival lokal terbesar yang memacu semangat musisi di daerah tersebut untuk dapat menjadi lebih besar dengan mengambil inspirasi dari para punggawa musik lainnya seperti, Suicide Silence, band deathcore kenamaan dari Amerika Serikat, Fleshgod Apolcalypse dari Italia, Deez Nuts dari Australia, Burgerkill, Seringai, Jasad, Rosemary, Revenge The Fate, dan lain-lain.
Semangat baja para musisi lokal untuk dapat tampil dipanggung yang sama dengan musisi besar salah satu contohnya dapat terlihat melalui perjalanan band Xtreme Tendencies Animosity Brutal, X-Tab, unit death metal asal Ximahi.
"Sejak tahun 2001, X-Tab telah fokus menelurkan karya-karya kami dengan semangat yang kami punya untuk menghidupkan musik Underground yang mempunyai ciri lokal. Merupakan sebuah usaha yang besar untuk dapat diakui oleh masyarakat dan bersanding dengan band-band kenamaan, hingga sampai saat ini musik kami dukung sepenuhnya oleh sponsor," papar Opik selaku gitaris dari band X-Tab.
10.000 Tiket
Band X-Tab merupakan salah satu contoh musisi Underground asal Jawa Barat yang turut terlibat untuk dapat mengembangkan musiknya melalui event Magnitude Sonicfair Bandung yang diselenggarakan di enam kota di sekitarnya. Para pegiat musik aliran keras ini semakin terpacu semangatnya untuk terus berkarya.
“Event yang akan diselenggarakan di Disjas Baros Cimahi ini tidak hanya menyuguhkan penampilan para musisi underground lokal. Lebih dari itu, memacu semangat baja para metalhead melalui meet and greet dengan musisi Internasional serta Sharing session di Camp semangat baja kami dengan band Forgotten dan Eye Feel Sick. Ini untuk membagikan pengalaman dan semangat baja mereka dalam menghidupkan skena Underground lokal. Untuk target tiket sudah terpenuhi sesuai kapasitas penonton yaitu sekitar 10 ribu tiket dan semuanya sudah terjual habis dan bakal ada satu band yang dirahasiakan akan tampil sebagai kejutan nanti,” pungkas Adji.
Untuk itu, Revision Live akan membawa suguhan musik Underground lengkap dari berbagai penjuru untuk tampil diatas satu panggung yang akan digelar pada Minggu (28/08/2016) di Disjas Baros , Kota Cimahi.
“Memacu semangat baja musisi Underground untuk hidup skena lokal” itulah yang diusung dalam Magnitude Bandung Sonicfair 2016. Konferensi pers event tersebut digelar G Food & Coffee Factory, Jln. Aria Jipang No. 1-3, Dago Bawah, Bandung, pada Kamis (25/08/2016).
Menghidupkan Potensi
Stephanus Adji selaku perwakilan dari Revision Live menjelaskan bahwa skena Underground Bandung yang terus mencuat dengan berbagai potensi di dalamnya patut untuk dihidupkan.
“Bersama pihak sponsor, Magnitude Bandung Sonicfair akan terus mengiringi perkembangan musik keras lokal dengan membawa para musisinya ke atas panggung untuk menunjukkan kemampuan dan semangat baja mereka di hadapan ribuan penonton,” tutur Adji.
Skena Underground Bandung dengan berbagai potensi komunitasnya semakin hidup dengan gelaran musik yang tidak pernah surut. Magnitude Bandung Sonicfair merupakan salah satu festival lokal terbesar yang memacu semangat musisi di daerah tersebut untuk dapat menjadi lebih besar dengan mengambil inspirasi dari para punggawa musik lainnya seperti, Suicide Silence, band deathcore kenamaan dari Amerika Serikat, Fleshgod Apolcalypse dari Italia, Deez Nuts dari Australia, Burgerkill, Seringai, Jasad, Rosemary, Revenge The Fate, dan lain-lain.
Semangat baja para musisi lokal untuk dapat tampil dipanggung yang sama dengan musisi besar salah satu contohnya dapat terlihat melalui perjalanan band Xtreme Tendencies Animosity Brutal, X-Tab, unit death metal asal Ximahi.
"Sejak tahun 2001, X-Tab telah fokus menelurkan karya-karya kami dengan semangat yang kami punya untuk menghidupkan musik Underground yang mempunyai ciri lokal. Merupakan sebuah usaha yang besar untuk dapat diakui oleh masyarakat dan bersanding dengan band-band kenamaan, hingga sampai saat ini musik kami dukung sepenuhnya oleh sponsor," papar Opik selaku gitaris dari band X-Tab.
10.000 Tiket
Band X-Tab merupakan salah satu contoh musisi Underground asal Jawa Barat yang turut terlibat untuk dapat mengembangkan musiknya melalui event Magnitude Sonicfair Bandung yang diselenggarakan di enam kota di sekitarnya. Para pegiat musik aliran keras ini semakin terpacu semangatnya untuk terus berkarya.
“Event yang akan diselenggarakan di Disjas Baros Cimahi ini tidak hanya menyuguhkan penampilan para musisi underground lokal. Lebih dari itu, memacu semangat baja para metalhead melalui meet and greet dengan musisi Internasional serta Sharing session di Camp semangat baja kami dengan band Forgotten dan Eye Feel Sick. Ini untuk membagikan pengalaman dan semangat baja mereka dalam menghidupkan skena Underground lokal. Untuk target tiket sudah terpenuhi sesuai kapasitas penonton yaitu sekitar 10 ribu tiket dan semuanya sudah terjual habis dan bakal ada satu band yang dirahasiakan akan tampil sebagai kejutan nanti,” pungkas Adji.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS