Kegatan ini dibuka secara resmi oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Dalam sambutannya pria yang biasa disapa Kang Emil ini menyampaikan bahwa buku adalah gerbang pengetahuan dan hal yang sangat mendasar bagi kehidupan.
''Buku itu adalah motivator, buku adalah jendela untuk membuka dunia yang kita tidak tahu. Jadi sangat fundamental, itu kalau semua makhluk yang namanya manusia, rajin membaca,'' tutur Ridwan Kamil.
Emil berpesan, agar para kepala sekolah dan guru mampu menjabarkan gerakan literasi. Dengan mewajibkan murid-murid untuk membaca buku nonpelajaran selama 15 menit sebelum mengikuti kegiatan belajar di sekolah.
''Paling sederhana sebelum kita masuk kelas, setiap anak harus duduk dan baca selama 15 menit. Baca buku pelajaran, baca buku non kurikulum, biografi Nabi Muhammad atau biografi Soekarno misalnya,'' lanjut Ridwan Kamil.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Elih Sudiapermana menjelaskan, mengenai literasi ini harus dilakukan segera mungkin, Menurutnya jika budaya literasinya bagus, diharapkan Kota Bandung dalam hal membaca menjadi meningkat
"Dengan budaya membaca, cara kita belajar bisa mudah. Literasi merupakan salah satu fokus kita dari sekarang untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kota Bandung, Kita terus berusaha memberikan yang terbaik bagi siswa siswi di sekolah maupun di luar untuk digitalisasi.” papar Elih
Elih menambahkan, mengenai pendidikan inklusi, Kota Bandung semakin berkembang dengan adanya inklusi ramah terhadap anak-anak yang mempunyai kelainan khusus. Dinas Pendidikan terus memberikan ruang untuk anak-anak yang ingin belajar. Selain itu, kita juga sudah menegaskan tentang Bandung Masagi, tujuannya untuk pembangunan karakter.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS