Tanggal 8 September diperingati sebagai Hari Aksara Internasional (HAI). Merunut pada sejarahnya, pada tahun 1965 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan International Literacy Day atau Hari Aksara Internasional untuk meningkatkan kesadaran seluruh pemangku kepentingan pendidikan bahwa masih ada masyarakat dewasa di dunia yang butaaksara. Merujuk pada konteks HAI yang berlaku global, Indonesia pun memperingati momen tersebut dengan menghadirkan tema tertentu untuk mencapai misi yang diharapkan.
Untuk di Indonesia sendiri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) setiap tahun menyelenggarakan acara peringatan HAI tingkat nasional secara bergiliran di provinsi dan perayaan yang sama juga dilaksanakan di setiap provinsi untuk tingkat provinsi.
Dilansir dari laman www.paud-dikmas.kemdikbud.go.id, tema yang dipilih Indonesia pada peringatan HAI ke-51 tahun 2016 ini adalah, ”Aksara untuk Pembangunan Lingkungan”. Tema ini diambil sebagai upaya untuk mengingatkan kembali dan memberi inspirasi kepada kita semua tentang kesungguhan usaha untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan keaksaraan sebagai fondasi gerakan pemberdayaan masyarakat, bukan sekedar sebagai gerakan pemberantasan buta aksara semata.
Untuk HAI 2016, UNESCO mengangkat tema “Reading The Past, Writing The Future” atau “Membaca Masa Lalu, Menulis Masa Depan”. Sementara untuk tingkat nasional, pemerintah Indonesia memilih tema “Literasi dan Vokasi untuk Pembangunan Berkelanjutan”. Tema tersebut mengacu pada enam kemampuan literasi yaitu: kemampuan baca tulis, berhitung, sains, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), keuangan, budaya dan kewarganegaraan. Selaras dengan Nawacita yang dikumandangkan pemerintah terkait pembangunan keterampilan hidup atau vokasi masyarakat.
“Memberantas tuna aksara bukan hanya melatih masyarakat untuk bisa membaca tetapi juga menyediakan bukunya”, ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas) Harris Iskandar saat memimpin rapat kerja persiapan penyelenggaraan Hari Aksara Internasional (HAI) pada Selasa (23/8/2016) seperti dilansir dari laman Kemendikbud.
Dipusatkan di Palu, Sulteng
Penyelenggaraan peringatan HAI ke-51 tahun 2016 secara nasional akan dipusatkan di Palu, Sulawesi Tengah pada 20 Oktober 2016. Sementara dari 8 September 2016 di setiap provinsi pun digelar aneka kegiatan untuk memperingati HAI ke-51 tahun 2016. Misalnya di Banyumas, Jawa Tengah, pada 8 September 2016 akan digelar kegiatan Gerakan Indonesia Membaca (GIM). Sementara di Bangka akan diadakan seminar seputar literacy cultural dari beberapa penyaji juga digelar orasi kebudayaan.
Kegiatan-kegiatan lainnya sebelum acara puncak terdapat beberapa rangkaian acara, antara lain: Talkshow Upaya Percepatan Penuntasan Tuna Aksara di Indonesia; Rakor Evaluasi Capaian Program Pendidikan Keaksaraan; Festival Literasi dalam rangka Gerakan Indonesia Membaca (GIM); hingga Pameran Produk Unggulan PKBM dan Satuan Pendidikan Nonformal lainnya.
Pada acara puncak peringatan HAI tingkat nasional Oktober nanti, rencananya akan dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan dihadiri perwakilan UNESCO, Kementerian dan Lembaga terkait, Gubernur/Bupati/Wali Kota (penerima anugerah aksara yang memiliki komitmen dan berdedikasi tinggi terhadap pemberantasan buta aksara).
Acara puncak peringatan HAI tingkat nasional di Palu juga rencananya akan dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan beberapa Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten terpilih, Kepala UPT Pusat Ditjen PAUD dan Dikmas, lembaga/organisasi mitra penyelenggara program penerima sejumlah penghargaan yakni: juara lomba keberaksaraan, juara karya tulis tutor, wartawan, PKBM Berprestasi, TBM Kreatif, danpenghargaan bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat lainnya, serta warga belajar pasca program pendidikan keaksaraan dasar, dan warga masyarakat lainnya.
Untuk di Indonesia sendiri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) setiap tahun menyelenggarakan acara peringatan HAI tingkat nasional secara bergiliran di provinsi dan perayaan yang sama juga dilaksanakan di setiap provinsi untuk tingkat provinsi.
Dilansir dari laman www.paud-dikmas.kemdikbud.go.id, tema yang dipilih Indonesia pada peringatan HAI ke-51 tahun 2016 ini adalah, ”Aksara untuk Pembangunan Lingkungan”. Tema ini diambil sebagai upaya untuk mengingatkan kembali dan memberi inspirasi kepada kita semua tentang kesungguhan usaha untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan keaksaraan sebagai fondasi gerakan pemberdayaan masyarakat, bukan sekedar sebagai gerakan pemberantasan buta aksara semata.
Untuk HAI 2016, UNESCO mengangkat tema “Reading The Past, Writing The Future” atau “Membaca Masa Lalu, Menulis Masa Depan”. Sementara untuk tingkat nasional, pemerintah Indonesia memilih tema “Literasi dan Vokasi untuk Pembangunan Berkelanjutan”. Tema tersebut mengacu pada enam kemampuan literasi yaitu: kemampuan baca tulis, berhitung, sains, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), keuangan, budaya dan kewarganegaraan. Selaras dengan Nawacita yang dikumandangkan pemerintah terkait pembangunan keterampilan hidup atau vokasi masyarakat.
“Memberantas tuna aksara bukan hanya melatih masyarakat untuk bisa membaca tetapi juga menyediakan bukunya”, ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas) Harris Iskandar saat memimpin rapat kerja persiapan penyelenggaraan Hari Aksara Internasional (HAI) pada Selasa (23/8/2016) seperti dilansir dari laman Kemendikbud.
Dipusatkan di Palu, Sulteng
Penyelenggaraan peringatan HAI ke-51 tahun 2016 secara nasional akan dipusatkan di Palu, Sulawesi Tengah pada 20 Oktober 2016. Sementara dari 8 September 2016 di setiap provinsi pun digelar aneka kegiatan untuk memperingati HAI ke-51 tahun 2016. Misalnya di Banyumas, Jawa Tengah, pada 8 September 2016 akan digelar kegiatan Gerakan Indonesia Membaca (GIM). Sementara di Bangka akan diadakan seminar seputar literacy cultural dari beberapa penyaji juga digelar orasi kebudayaan.
Kegiatan-kegiatan lainnya sebelum acara puncak terdapat beberapa rangkaian acara, antara lain: Talkshow Upaya Percepatan Penuntasan Tuna Aksara di Indonesia; Rakor Evaluasi Capaian Program Pendidikan Keaksaraan; Festival Literasi dalam rangka Gerakan Indonesia Membaca (GIM); hingga Pameran Produk Unggulan PKBM dan Satuan Pendidikan Nonformal lainnya.
Pada acara puncak peringatan HAI tingkat nasional Oktober nanti, rencananya akan dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan dihadiri perwakilan UNESCO, Kementerian dan Lembaga terkait, Gubernur/Bupati/Wali Kota (penerima anugerah aksara yang memiliki komitmen dan berdedikasi tinggi terhadap pemberantasan buta aksara).
Acara puncak peringatan HAI tingkat nasional di Palu juga rencananya akan dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan beberapa Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten terpilih, Kepala UPT Pusat Ditjen PAUD dan Dikmas, lembaga/organisasi mitra penyelenggara program penerima sejumlah penghargaan yakni: juara lomba keberaksaraan, juara karya tulis tutor, wartawan, PKBM Berprestasi, TBM Kreatif, danpenghargaan bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat lainnya, serta warga belajar pasca program pendidikan keaksaraan dasar, dan warga masyarakat lainnya.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS