Asia Tenggara adalah pasar internet dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dengan 260 juta pengguna tahun ini dan diperkirakan mencapai 489 juta di tahun 2020, pertambahan sebanyak 3,8 juta pengguna baru setiap bulan, dan nilainya diharapkan akan berkembang menjadi lebih dari $200 milyar di tahun 2025, menurut laporan dari Google dan Temasek. Tiga industri yang menjadi pendorong utamanya adalah: e-commerce, media online (periklanan dan game), dan perjalanan wisata. Dari tiga sektor tersebut, e-commerce memiliki pertumbuhan tercepat, menurut laporan ini, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 32 persen
Asia Tenggara memiliki PDB lebih dari $2,5 trilyun. Di Indonesia, jumlah orang yang memiliki pekerjaan bisa mencapai 280 juta di tahun 2030, meningkat dari 109 juta di tahun 2010. Ini mirip dengan pertumbuhan China di tahun 2009 dan hamper 1,5 kali dari India. PDB per kapita Malaysia yang mencapai $11.307 menjadikan negara ini kedua tertinggi di wilayah ini setelah Singapura, dan lebih tinggi dari China. Peningkatan kekayaan dan kesejahteraan ini akan mempengaruhi sektor e-commerce, karena Asia Tenggara diharapkan akan lebih makmur dari sebelumnya, dan peningkatan kekayaan akan berarti peningkatan jumlah belanja online.
Indonesia potensi pasar e-commerce
Dan Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pasar e-commerce B2C terbesar di Asia Tenggara, menurut laporan yStats.com2. Laporan ini juga menggarisbawahi Indonesia sebagai negara yang sangat kuat penetrasi mobile-nya. Telepon selular digunakan mayoritas pengguna Internet di Indonesia untuk mengakses web di tahun 2014, dan merupakan perangkat yang digunakan sebagian besar pembelanja online untuk melakukan pembelian.
Penetrasi smartphone semakin meningkat, diharapkan mencapai 100 juta pengguna dan mendudukkan Indonesia dalam posisi lima besar negara dengan pengguna smartphone terbanyak, dalam tiga tahun mendatang. Selain itu, baju dan benda-benda terkait fashion lainnya termasuk dalam kategori produk online yang paling banyak dibeli tahun lalu, dengan pembayaran terbanyak melalui transfer bank.
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai tren-tren ini dan menemui para pemangku kepentingan dalam ritel online, Internet Retailing Expo (IRX) Indonesia, akan hadir dengan edisi
1 “Southeast Asia: The Next Big Ecommerce Market” http://www.globaltrademag.com/global-trade-daily/news/southeast-asia-the-next-big-ecommerce-market
2 “Indonesia to Become the Largest B2c E-commerce Market in Southeast Asia” https://www.ystats.com/indonesia-to-become-the-largest-b2c-e-commerce-market-in-southeast-asia/
keduanya, di tanggal 18 dan 19 Januari tahun depan di Pullman Jakarta Central Park, yang akan kembali menjadi titik temu bagi para penjual, peritel multi-kanal dan peritel online dengan para penyedia utama dan belajar dengan saling berbagi pengalaman dan implementasi studi-studi kasus.
“Kami setuju bahwa pasar Asia Tenggara pada umumnya, dan Indonesia pada khususnya, diposisikan untuk menjadi pemimpin dalam ritel online, dan kami tidak sabar untuk bisa bertemu dengan para pemangku kepentingan di edisi kedua IRX Indonesia, di Jakarta tahun depan,” kata Richard Ireland, Managing Director, Asia, Clarion Events Pte Ltd. “Ajang ini diharapkan akan bisa membantu para peritel, seiring dengan perjalanan mereka dalam membangun strategi-strategi ritel online mereka.
IRX 2017 menarik 2000 pengunjung
Di tahun 2017, IRX Indonesia diharapkan akan menarik 2000 pengunjung ke sebuah eksibisi yang lebih beragam lagi, dengan berbagai sesi bernilai tinggi dan 70 penyedia solusi dalam bidang infrastruktur dan inovasi digital, pembayaran digital, penyediaan last-mile dan masih banyak lagi.lebih dari 80 peritel multikanal dan ecommerce akan membagikan pengalaman dan pengetahuan dalam enam sesi konferensi, loka karya dan klinik di IRX Indonesia 2017. Seluruhnya dengan tema-tema Connected Store of the Future, Payments & Security, Insight & Experience, Digital Sales & Marketing, Digital Merchandising, Multichannel Operations & Fulfilment.
Acara ini akan menghadirkan berbagai pembicara lokal dan internasional terkemuka di industri, seperti, antara lain, Roy N. Mandey, Chairman, APRINDO; Ravi Kumar, COO, PT. MAP; Catherine Sutjahyo, CEO, Alfacart.com; Adrian Suherman, CEO, Lippo Digital Group; Aruni Therese Abeyesundere, Chief Marketing Officer, Pizza Hut; Simon Torring, Regional Head of Merchandising (Digital), Sephora Digital SEA, Ankit Porwal, Business Director, L’Oreal Paris Indonesia; Ashley Amanna, Head of ECommerce, L’Oreal Indonesia; Pankaj Khushani, Head of Media Technology Solutions – SEA, India & Korea, Google; Rizkie Maulana Putra, Head of ECommerce Development, Samsung Electronics Indonesia; Tabah Yudhananto, Marketing Technologist, Digital Marketing, CRM Senior Manager, Blibli.com; dan Cam Walker, CEO Indonesia, iflix.
Konferensi di IRX Indonesia akan dibagi ke dalam enam alur, bersama-sama dengan berbagai klinik dan loka karya e-commerce. Beberapa acara yang ditonjolkan antara lain adalah SME Forum: “Building capabilities in a digital age”; CMO Forum: “The way marketers engage customers”; CEO Panel Discussion: “Omni Channel retailing: Digital Transformation, Customer First”; E-Commerce University; E-Commerce Clinics; Start-up & Innovation Zone: “Enabling Business value with Digital Transformation”; Indonesia - China Cross-Border Ecommerce Pavilion; dan 3D VR Shopping Experience.
Termasuk dalam lebih dari 70 eksibitor IRX Indonesia adalah 8Commerce, Asian Delker Logistics, ATEX, Cashlez, Detrack, E2Pay, Egentic, ICUBE, Innovecto, Midtrans, MooCommerce, PaketID, Priceza, PT Kam and Kam, PT Kioson Komersial Indonesia, dan SAP, dengan sponsor-sponsor seperti BCA, Accenture, Telkom Indonesia, PT Pos Logistics Indonesia, Akamai, Anchanto, Go-Jek, Magento, Manhattan Associates, At Internet, aCommerce, Alto, FedEx, Gift Card Indonesia, Intramega Global, netCORE, Sprooki, dan JNE.
Asia Tenggara memiliki PDB lebih dari $2,5 trilyun. Di Indonesia, jumlah orang yang memiliki pekerjaan bisa mencapai 280 juta di tahun 2030, meningkat dari 109 juta di tahun 2010. Ini mirip dengan pertumbuhan China di tahun 2009 dan hamper 1,5 kali dari India. PDB per kapita Malaysia yang mencapai $11.307 menjadikan negara ini kedua tertinggi di wilayah ini setelah Singapura, dan lebih tinggi dari China. Peningkatan kekayaan dan kesejahteraan ini akan mempengaruhi sektor e-commerce, karena Asia Tenggara diharapkan akan lebih makmur dari sebelumnya, dan peningkatan kekayaan akan berarti peningkatan jumlah belanja online.
Indonesia potensi pasar e-commerce
Dan Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pasar e-commerce B2C terbesar di Asia Tenggara, menurut laporan yStats.com2. Laporan ini juga menggarisbawahi Indonesia sebagai negara yang sangat kuat penetrasi mobile-nya. Telepon selular digunakan mayoritas pengguna Internet di Indonesia untuk mengakses web di tahun 2014, dan merupakan perangkat yang digunakan sebagian besar pembelanja online untuk melakukan pembelian.
Penetrasi smartphone semakin meningkat, diharapkan mencapai 100 juta pengguna dan mendudukkan Indonesia dalam posisi lima besar negara dengan pengguna smartphone terbanyak, dalam tiga tahun mendatang. Selain itu, baju dan benda-benda terkait fashion lainnya termasuk dalam kategori produk online yang paling banyak dibeli tahun lalu, dengan pembayaran terbanyak melalui transfer bank.
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai tren-tren ini dan menemui para pemangku kepentingan dalam ritel online, Internet Retailing Expo (IRX) Indonesia, akan hadir dengan edisi
1 “Southeast Asia: The Next Big Ecommerce Market” http://www.globaltrademag.com/global-trade-daily/news/southeast-asia-the-next-big-ecommerce-market
2 “Indonesia to Become the Largest B2c E-commerce Market in Southeast Asia” https://www.ystats.com/indonesia-to-become-the-largest-b2c-e-commerce-market-in-southeast-asia/
keduanya, di tanggal 18 dan 19 Januari tahun depan di Pullman Jakarta Central Park, yang akan kembali menjadi titik temu bagi para penjual, peritel multi-kanal dan peritel online dengan para penyedia utama dan belajar dengan saling berbagi pengalaman dan implementasi studi-studi kasus.
“Kami setuju bahwa pasar Asia Tenggara pada umumnya, dan Indonesia pada khususnya, diposisikan untuk menjadi pemimpin dalam ritel online, dan kami tidak sabar untuk bisa bertemu dengan para pemangku kepentingan di edisi kedua IRX Indonesia, di Jakarta tahun depan,” kata Richard Ireland, Managing Director, Asia, Clarion Events Pte Ltd. “Ajang ini diharapkan akan bisa membantu para peritel, seiring dengan perjalanan mereka dalam membangun strategi-strategi ritel online mereka.
IRX 2017 menarik 2000 pengunjung
Di tahun 2017, IRX Indonesia diharapkan akan menarik 2000 pengunjung ke sebuah eksibisi yang lebih beragam lagi, dengan berbagai sesi bernilai tinggi dan 70 penyedia solusi dalam bidang infrastruktur dan inovasi digital, pembayaran digital, penyediaan last-mile dan masih banyak lagi.lebih dari 80 peritel multikanal dan ecommerce akan membagikan pengalaman dan pengetahuan dalam enam sesi konferensi, loka karya dan klinik di IRX Indonesia 2017. Seluruhnya dengan tema-tema Connected Store of the Future, Payments & Security, Insight & Experience, Digital Sales & Marketing, Digital Merchandising, Multichannel Operations & Fulfilment.
Acara ini akan menghadirkan berbagai pembicara lokal dan internasional terkemuka di industri, seperti, antara lain, Roy N. Mandey, Chairman, APRINDO; Ravi Kumar, COO, PT. MAP; Catherine Sutjahyo, CEO, Alfacart.com; Adrian Suherman, CEO, Lippo Digital Group; Aruni Therese Abeyesundere, Chief Marketing Officer, Pizza Hut; Simon Torring, Regional Head of Merchandising (Digital), Sephora Digital SEA, Ankit Porwal, Business Director, L’Oreal Paris Indonesia; Ashley Amanna, Head of ECommerce, L’Oreal Indonesia; Pankaj Khushani, Head of Media Technology Solutions – SEA, India & Korea, Google; Rizkie Maulana Putra, Head of ECommerce Development, Samsung Electronics Indonesia; Tabah Yudhananto, Marketing Technologist, Digital Marketing, CRM Senior Manager, Blibli.com; dan Cam Walker, CEO Indonesia, iflix.
Konferensi di IRX Indonesia akan dibagi ke dalam enam alur, bersama-sama dengan berbagai klinik dan loka karya e-commerce. Beberapa acara yang ditonjolkan antara lain adalah SME Forum: “Building capabilities in a digital age”; CMO Forum: “The way marketers engage customers”; CEO Panel Discussion: “Omni Channel retailing: Digital Transformation, Customer First”; E-Commerce University; E-Commerce Clinics; Start-up & Innovation Zone: “Enabling Business value with Digital Transformation”; Indonesia - China Cross-Border Ecommerce Pavilion; dan 3D VR Shopping Experience.
Termasuk dalam lebih dari 70 eksibitor IRX Indonesia adalah 8Commerce, Asian Delker Logistics, ATEX, Cashlez, Detrack, E2Pay, Egentic, ICUBE, Innovecto, Midtrans, MooCommerce, PaketID, Priceza, PT Kam and Kam, PT Kioson Komersial Indonesia, dan SAP, dengan sponsor-sponsor seperti BCA, Accenture, Telkom Indonesia, PT Pos Logistics Indonesia, Akamai, Anchanto, Go-Jek, Magento, Manhattan Associates, At Internet, aCommerce, Alto, FedEx, Gift Card Indonesia, Intramega Global, netCORE, Sprooki, dan JNE.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS