Periode Sustainable Development Goals (SDGs) Tahun 2016-2030 merupakan program yang menjadi amanat hasil kesepakatan forum PBB yang memiliki 17 tujuan dan 165 sasaran pembangunan berkelanjutan. SDGs dideklarasikan oleh 193 anggota PBB pada siding umum ke-70. Dari 17 tujuan tersebut, salah satunya tentang kualitas pendidikan yang bersifat pembangunan berkelanjutan hingga 2030.
Untuk merespons kebutuhan layanan yang berkualitas dalam sektor formal, informal, maupun nonformal dalam mewujudkan arah SDGs di Indonesia, UPT PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat menggelar seminar nasional bertema "Mewujudkan Penyelenggaraan Pendidikan yang Sinergis dan Berkualitas Menuju Tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Tahun 2030". Seminar Nasional tersebut digelar pada Rabu, 14 Desember 2016 bertempat di Graha PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat Jln. Jayagiri no. 63 Lembang, Kab. Bandung Barat.
Kegiatan seminar nasional yang diadakan dari pukul 08.00 sampai pukul 17.00 WIB tersebut, dihadiri lebih dari 400 peserta perwakilan dari guru-guru PAUD, UPT dan UPTD PAUD dan Dikmas, perwakilan pemerintah provinsi, organisasi mitra, satuan pendidikan, perwakilan pemerintah daerah, pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, pengelola kursus dan pelatihan, juga para pelaku UMKM dari berbagai daerah di Jawa Barat.
Sementara para pembicara seminar berasal dari lingkungan PAUD dan Dikmas, Kemdikbud, di antaranya: Ir. Harris Iskandar, Ph.D. (Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat), Drs. Wowon Widaryat, M.Pd. (perwakilan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah), Prof. Dr. H. Suyatno, M.Pd. (Rektor Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA), Dr Wartano, M.M. (Sekretaris Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas), R. Ella Yulaelawati R., M.A., Ph.D., (Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini), Dr. Sukiman, M.Pd. (Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga, Kemdikbud), Dr. Erman Syamsuddin, M.Pd., (Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Kesetaraan, Kemdikbud), dan Dr. Yusuf Muhyidin, M.Pd. (Direktur Pembinaan Kursus dan Pelatihan, Kemdikbud).
Berbagai pihak dituntut bekerja samaIsu strategis dan kebijakan di bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarat untuk mewujudkan pendidikan berkelanjutan 2030 menjadi topik utama yang diangkat oleh Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat Ir. Harris Iskandar, Ph.D.
“Bangsa Indonesia butuh persiapan mumpuni dari sekarang menyangkut SDGs 2030. Inilah yang harus dibenahi juga dikembangkan dalam sistem pendidikan nasional, terutama menyangkut PAUD dan pendidikan masyarakat. Semua pemangku kepentingan dituntut bahu membahu dalam mengembangkan pola pendidikan anak usia dini dan masyarakat dalam model penumbuhan pendidikan karakter dan berbasis pemberdayaan. Pihak PAUD dan Dikmas tidak bisa bekerja sendiri dimana secara sinergis bekerja sama dengan pihak lain, dari mulai masyarakat, pemerintah daerah, perguruan tinggi, perusahaan, hingga media massa,” papar Dirjen PAUD dan Dikmas Harris Iskandar.
Tema lain yang mengemuka dalam seminar nasional ini berkenaan dengan kebijakan pengintegrasian pendidikan formal dan nonformal dalam penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah untuk mewujudkan peserta didik yang berkarakter dan berbudaya. Perwakilan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Drs. Wowon Hidaya, M.Pd. yang menjadi pemateri seminar mengemukakan bahwa selama ini permasalahan karakter peserta didik semakin terdegradasi karena berbagai kondisi yang ada.
Di sisi lain, pembangunan bangsa dan negara dari sekarang dan ke depan menuntut munculnya sumber daya manusia yang tangguh, cinta negara, berakhlak mulia, juga mampu menghadapi tantangan zaman.
Kekuatan pendidikan di sekolah juga di keluarga sejatinya menjadi ujung tombak dalam membentuk karakter peserta didik. Semua berkaca pada keadaan sekarang dimana ragam pengaruh pergaulan hingga arus teknologi informasi turut menjadi menyumbang dalam pola karakter generasi bangsa. Untuk itulah, perlu ditumbuhkan kembali nilai-nilai dan budaya Indonesia dalam diri peserta didik.
Apalagi pihak keluarga, sebagai awal pendidikan anak, haruslah menjadi pintu gerbang dalam upaya membentuk karakter yang baik pada diri generasi muda. Inilah peran PAUD dan Dikmas yang dituntut mampu memberikan program-program dalam masyarakat yang mengarahkan pada pendidikan berkarakter dan berbudaya.
Isu lain yang mengemuka dalam seminar nasional tersebut menyangkut kesiapan generasi bangsa dalam menciptakan sumber daya manusia yang kompeten untuk menaklukkan kompetisi di tingkat regional dan global.
“Kondisi di zaman sekarang menuntut generasi yang bukan hanya pintar dan terampil, namun juga mampu kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan zaman. Dunia global dengan akses informasi dan persaingan tanpa batas seharusnya bukan melemahkan generasi bangsa. Namun, mereka dituntut untuk bisa bersaing dalam kancah global dengan segala kemampuan diri, baik pengetahuan maupun keterampilan. Untuk itu, hadirnya pendidikan kursus dan kepelatihan bisa menjadi solusi dalam mewujudkan SDM yang siap berkompetisi dalam persaingan global,” papar Direktur Pembinaan Kursus dan Pelatihan, Kemdikbud Dr. Yusuf Muhyidin, M.Pd. yang menjadi pembicara dalam sesi kedua.
Sementara bahasan lain yang mengemuka dalam seminar ini menyangkut peningkatan penyelenggaraan pendidikan nonformal yang berkualitas dengan pengembangan mutu SDM dan kelembagaan PAUD dan Dikmas. Sorotan lainnya yang dibahas menyangkut strategi dan program pendidikan keaksaraan dan kesetaraan dalam mewujudkan pendidikan keaksaraan dan kesetaraan yang berkualitas dan berkesataraan gender.
Pameran UMKM binaan PP PAUD dan Dikmas Jabar
Selain kegiatan seminar, di halaman Graha PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat juga digelar pameran UMKM. Para pengisi stand berasal dari UMKM dengan berbagai jenis usaha yang berasal dari daerah-daerah di Jawa Barat. Para pelaku UMKM tersebut merupakan mitra binaan PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat dalam kegiatan Pusat Kegiatan Masyarat (PKBM) di wilayah masing-masing. Ini merupakan pengembangan potensi UMKM oleh PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat di daerah-daerah yang bekerja sama dengan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di antaranya kerja sama dengan PT Pertamina dan Bank BJB.
Untuk merespons kebutuhan layanan yang berkualitas dalam sektor formal, informal, maupun nonformal dalam mewujudkan arah SDGs di Indonesia, UPT PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat menggelar seminar nasional bertema "Mewujudkan Penyelenggaraan Pendidikan yang Sinergis dan Berkualitas Menuju Tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Tahun 2030". Seminar Nasional tersebut digelar pada Rabu, 14 Desember 2016 bertempat di Graha PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat Jln. Jayagiri no. 63 Lembang, Kab. Bandung Barat.
Kegiatan seminar nasional yang diadakan dari pukul 08.00 sampai pukul 17.00 WIB tersebut, dihadiri lebih dari 400 peserta perwakilan dari guru-guru PAUD, UPT dan UPTD PAUD dan Dikmas, perwakilan pemerintah provinsi, organisasi mitra, satuan pendidikan, perwakilan pemerintah daerah, pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, pengelola kursus dan pelatihan, juga para pelaku UMKM dari berbagai daerah di Jawa Barat.
Sementara para pembicara seminar berasal dari lingkungan PAUD dan Dikmas, Kemdikbud, di antaranya: Ir. Harris Iskandar, Ph.D. (Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat), Drs. Wowon Widaryat, M.Pd. (perwakilan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah), Prof. Dr. H. Suyatno, M.Pd. (Rektor Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA), Dr Wartano, M.M. (Sekretaris Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas), R. Ella Yulaelawati R., M.A., Ph.D., (Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini), Dr. Sukiman, M.Pd. (Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga, Kemdikbud), Dr. Erman Syamsuddin, M.Pd., (Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Kesetaraan, Kemdikbud), dan Dr. Yusuf Muhyidin, M.Pd. (Direktur Pembinaan Kursus dan Pelatihan, Kemdikbud).
Berbagai pihak dituntut bekerja samaIsu strategis dan kebijakan di bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarat untuk mewujudkan pendidikan berkelanjutan 2030 menjadi topik utama yang diangkat oleh Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat Ir. Harris Iskandar, Ph.D.
“Bangsa Indonesia butuh persiapan mumpuni dari sekarang menyangkut SDGs 2030. Inilah yang harus dibenahi juga dikembangkan dalam sistem pendidikan nasional, terutama menyangkut PAUD dan pendidikan masyarakat. Semua pemangku kepentingan dituntut bahu membahu dalam mengembangkan pola pendidikan anak usia dini dan masyarakat dalam model penumbuhan pendidikan karakter dan berbasis pemberdayaan. Pihak PAUD dan Dikmas tidak bisa bekerja sendiri dimana secara sinergis bekerja sama dengan pihak lain, dari mulai masyarakat, pemerintah daerah, perguruan tinggi, perusahaan, hingga media massa,” papar Dirjen PAUD dan Dikmas Harris Iskandar.
Tema lain yang mengemuka dalam seminar nasional ini berkenaan dengan kebijakan pengintegrasian pendidikan formal dan nonformal dalam penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah untuk mewujudkan peserta didik yang berkarakter dan berbudaya. Perwakilan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Drs. Wowon Hidaya, M.Pd. yang menjadi pemateri seminar mengemukakan bahwa selama ini permasalahan karakter peserta didik semakin terdegradasi karena berbagai kondisi yang ada.
Di sisi lain, pembangunan bangsa dan negara dari sekarang dan ke depan menuntut munculnya sumber daya manusia yang tangguh, cinta negara, berakhlak mulia, juga mampu menghadapi tantangan zaman.
Kekuatan pendidikan di sekolah juga di keluarga sejatinya menjadi ujung tombak dalam membentuk karakter peserta didik. Semua berkaca pada keadaan sekarang dimana ragam pengaruh pergaulan hingga arus teknologi informasi turut menjadi menyumbang dalam pola karakter generasi bangsa. Untuk itulah, perlu ditumbuhkan kembali nilai-nilai dan budaya Indonesia dalam diri peserta didik.
Apalagi pihak keluarga, sebagai awal pendidikan anak, haruslah menjadi pintu gerbang dalam upaya membentuk karakter yang baik pada diri generasi muda. Inilah peran PAUD dan Dikmas yang dituntut mampu memberikan program-program dalam masyarakat yang mengarahkan pada pendidikan berkarakter dan berbudaya.
Isu lain yang mengemuka dalam seminar nasional tersebut menyangkut kesiapan generasi bangsa dalam menciptakan sumber daya manusia yang kompeten untuk menaklukkan kompetisi di tingkat regional dan global.
“Kondisi di zaman sekarang menuntut generasi yang bukan hanya pintar dan terampil, namun juga mampu kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan zaman. Dunia global dengan akses informasi dan persaingan tanpa batas seharusnya bukan melemahkan generasi bangsa. Namun, mereka dituntut untuk bisa bersaing dalam kancah global dengan segala kemampuan diri, baik pengetahuan maupun keterampilan. Untuk itu, hadirnya pendidikan kursus dan kepelatihan bisa menjadi solusi dalam mewujudkan SDM yang siap berkompetisi dalam persaingan global,” papar Direktur Pembinaan Kursus dan Pelatihan, Kemdikbud Dr. Yusuf Muhyidin, M.Pd. yang menjadi pembicara dalam sesi kedua.
Sementara bahasan lain yang mengemuka dalam seminar ini menyangkut peningkatan penyelenggaraan pendidikan nonformal yang berkualitas dengan pengembangan mutu SDM dan kelembagaan PAUD dan Dikmas. Sorotan lainnya yang dibahas menyangkut strategi dan program pendidikan keaksaraan dan kesetaraan dalam mewujudkan pendidikan keaksaraan dan kesetaraan yang berkualitas dan berkesataraan gender.
Pameran UMKM binaan PP PAUD dan Dikmas Jabar
Selain kegiatan seminar, di halaman Graha PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat juga digelar pameran UMKM. Para pengisi stand berasal dari UMKM dengan berbagai jenis usaha yang berasal dari daerah-daerah di Jawa Barat. Para pelaku UMKM tersebut merupakan mitra binaan PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat dalam kegiatan Pusat Kegiatan Masyarat (PKBM) di wilayah masing-masing. Ini merupakan pengembangan potensi UMKM oleh PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat di daerah-daerah yang bekerja sama dengan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di antaranya kerja sama dengan PT Pertamina dan Bank BJB.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS