Nama Teras Cihampelas pada awal 2017 langsung meyedot perhatian para wisatawan. Ini terlihat dari banyaknya foto-foto Teras Cihiampelas yang diposting di media sosial oleh para wisatawan. Bagi para wisatawan, belum ke Bandung bila belum menyambangi Cihampelas. Jalan Cihampelas, Kota Bandung, sejak dulu memang menjadi magnet wisatawan. Inilah salah satu spot berfoto dan berbelanja yang digandrungi wisatawan yang melancong ke Bandung.
Dulu, kawasan ini memang hanya identik dengan wisata belanja, seperti celana jeans, kaos, suvenir, dan produk khas Bandung lainnya. Namun, seiring waktu kawasan wisata di sebelah barat Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) ini menjadi ramai dengan hadirinta pedagang kaki lima (PKL), tempat kuliner, hotel, pool layanan travel, hingga Cihampelas Walk (Ciwalk).
Lambat laun, jalur Jln. Cihampelas pun menjadi sareukseuk alias kurang sedang dipandang. Kehadiran PKL makin mempersempit ruas jalan. Begitu pula arus kendaraan kerap tersendat karena di pinggir jalan biasa jadi jalur pejalan kaki dan kadang jadi tempat parkir dadakan. Inilah yang kemudian membuat Wali Kota Bandung dan jajarannya berinisiatif membuat jalur pejalan kaki dan merelokasi para PKL.
Adalah konsep skywalk yang menjadi konsep jalur pedestrian bagi pejalan kaki. Awalnya dikenal dengan nama "Skywalk Cihampelas", namun setelah diresmikan pada Sabtu, 4 Februari 2017 disahkan menjadi "Teras Cihampelas". Pembangunan skywalk sudah diangkat ke publik sejak tahun 2014. Rencananya, skywalk akan membentang dari kawasan Jln. Tamansari hingga Cihampelas.
Relokasi PKL
Lalu, proyek Teras Cihampelas pun mulai digarap PT Likatama Graha Mandiri dan dibangun dengan dana APBN 2016 sebesar Rp 48 miliar. Proyek Cihampelas terbilang cepat, hanya tiga bulan. Setelah diresmikan pada awal Februari 2017, Teras Cihampelas menjadi tempat bagi pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di Jalan Cihampelas.Pada tahap pemindahan pertama, sekitar 182 lapak bagi PKL. Para PKL tersebut berjualan suvenir hingga kuliner. Dan di Teras Cihampelas pun ada beberapa spot menarik untuk swafoto (selfie).
"Jembatan pedestrian di atas udara atau skywalk itu lahir dari mimpi untuk menata kota di tengah melonjaknya harga lahan. Menata kota tidak mudah sehingga harus kreatif. Membangun bisa di atas jalan dan di bawah tanah," kata Wali Kota Bandung pada Sabtu (4/2/2017).
Mengusung konsep hijau
Jembatan pedestrian Teras Cihampelas membentang sepanjang 450 meter dengan lebar 9 meter dan tinggi 4,6 meter di atas jalan raya Cihampelas. Adapun material yang digunakan dalam pembangunan konstruksi jembatan Teras Cihampelas adalah besi baja jenis H-Beam. Sementara untuk lantai sebagian menggunakan kayu, keramik, beton hingga granit. Per meter persegi bisa menahan berat beban hingga 300 orang. Jembatan pedestrian ini dibangun mulai arah RS Advent hingga Hotel Promenade.
Lihat juga:
Direktori Tempat-Tempat Wisata Pilihan
"Teras Cihampelas merupakan skywalk pertama di Indonesia, bahkan di dunia karena, menurut dia, skywalk di New York memiliki bentuk yang berbeda. Yang ada pohon di kiri-kanan dan pedagangnya hanya ini," tambah Ridwan Kamil.
Di atas jembatan dibangun jalur hijau berupa tanaman-tanaman kecil yang berada di kedua sisi jembatan. Di lokasi juga dipasang sejumlah tempat duduk. Meski berada di atas jalan, pengunjung tidak usah khawatir tersengat terik matahari sebab jembatan tersebut dipenuhi pepohonan rimbun.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS