Sebagai kota yang dikenal dengan orang-orang kreatifnya, Bandung selalu menyajikan hal-hal baru. Salah satunya sosok Pidi Baiq, seorang seniman yang punya banyak talenta. Selain sebagai seorang musisi dan pencipta lagu, ia juga seorang penulis, ilustrator, pengajar dan komikus. Ia adalah imam besar band The Panas Dalam yang biasa dipanggil "ayah" oleh para "jamaahnya".
"Dan Bandung bagiku bukan cuma masalah geografis, lebih jauh dari itu melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi” itula quotes yang bisa Anda baca bila berkunjung ke kawasan Alun-Alun Bandung dekat Jln. Cikapundung. Tempat tersebut pun biasa jadi backgroun selfie para wisatawan yang melancong ke Bandung.
Selain pencipta lagu-lagu band The Panas Dalam, ia pun dikenal sebagai penulis novel laris Dilan.Tokoh Dilan adalah sosok fenomenal saat ini di kalangan anak muda. Setiap kata yang dikeluarkan Dilan bagai bisa menghipnotis setiap pembaca novelnya.
Sisi lain berkomedi a la Pidi Baiq
Dan pada Maret 2017 ini, karya Pidi Baiq muncul dalam layar lebar. Pidi Baiq menjadi sutradara dan penulis skenario di film komedi "Baracas" (Barisan Anti Cinta Asmara) produksi Maxima Pictures. Tidak perlu melawak untuk membuat orang ketawa. Lawakan itu harusnya dari konsepnya, bukan dari permukaannya yang slapstick itu. Dalam film ini Pidi juga akan menghadirkan dialog-dialog lucu yang tidak mainstream. Yang menjadikan film ini lucu karena adanya tragedi yang disikapi secara berlebihan.
Film Baracas sendiri dibintangi oleh Agus Ringgo Rahman, Tika Bravani, Ajun Perwira, Fico Fahriza, Budi Doremi, Cut Mini, Edi Brokoli, dan The Panas dalam team. Film ini akan tayang serentak di seluruh Indonsia pada 23 Maret 2017 mendatang. Sikap antimainstream pun diberlakukan dalam promosi film karya anak-anak muda Bandung ini.
Promosi seperti iring-iringan kampanye
Kirab ratusan motor menjadi jurus promosi film ini. Konvoi yang dimulai dari halaman kantor The Panas Dalam Band ini dipimpin langsung oleh Pidi Baiq. Mereka ngabring melewati Jln. Dipatiukur - Dago - Cihampelas - Gasibu, sambil menyanyikan lagu mars Baracas. Sebelum kembali ke markas The Panas Dalam, mereka singgah di Jln. Sumatera, untuk bertemu dengan ketua Baracas, Ringgo Agus Rahman.
Film tersebut menceritakan saat Kota Bandung geger dengan adanya pemuda yang terpaksa meninggalkan keluarganya untuk bergabung dengan Baracas. Baracas adalah merupakan kelompok independen yang dibentuk oleh seseorang bernama Agus untuk menjadi tempat bergabungnya kaum lelaki yang dikecewakan oleh wanita.
Barisan ini diisi para lelaki yang merana karena adanya peristiwa pengkhianatan, penolakan, dan lain sebagainya. Dan sosok Agus sendiri adalah korban dari kejamnya cinta. Ia diputuskan secara sepihak oleh pacarnya, Sarah.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS