Petugas di lapangan akan menyasar pelanggaran yang dilakukan pengguna jalan berupa: melawan arus; melanggar rambu-rambu lalu lintas; melanggar batas kecepatan. Pelanggaran ini disinyalir menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan lalu-lintas. Sasaran operasi ini juga pelanggaran tidak mengenakan helm, sabuk pengaman, menaikkan serta menurunkan penumpang tidak pada tempatnya dan tidak membawa surat surat kendaraan, serta lainnya.
Tujuan Operasi Simpatik 2017
Adapun sasaran operasi adalah pengendara roda dua, roda empat atau lebih, dan angkutan umum serta barang. Sesuai dengan sandinya, Operasi Simpatik lebih menekankan cara bertindak yang humanis dan bersifat preemtif serta preventif. Akan tetapi, setiap pelanggar juga akan ditilang.
Dengan demikian, sifatnya lebih kepada teguran dan imbauan, tetapi jika pelanggaran pengguna lalu lintas sudah membahayakan keselamatan akan ditilang dengan mengedepankan upaya simpatik senyum, sapa dan salam dari para petugas.
Pelaksanaan Operasi Simpatik ini bertujuan untuk :
1. Meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu-lintas di jalan raya;
2. Meminimalisir pelanggaran dan kecelakaan lalu-lintas;
3. Menurunkan tingkat fatalitas (korban meninggal) kecelakaan lalu-lintas;
4. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri dalam tertib berlalu-lintas;
5. Terciptanya situasi keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu-lintas (Kamseltibcarlantas) menjelang Hari Bhayangkara tahun 2017.
Satlantas Polrestabes Bandung
Dalam Operasi Simpatik 2017, Satlantas Polrestabes Bandung mengusung slogan “Menuju Indonesia Tertib, Bersatu, Keselamatan Nomor 1”. Sementara dalam kegiatan operasi memfokuskan giat di Kawasan Tertib Lalulintas (KTL) mulai Rabu (1/3/2017) dan giat berfokus di jalur Jln. Merdeka hingga kawasan Taman Vanda. Untuk hal tersebut pihak Satlantas Polrestabes Bandung telah melengkapi sarana pendukung tertib berlalu lintas mulai dari rambu petunjuk, larangan, jembatan penyeberangan, dan halte.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS