Rabu, 19 April 2017, Bandung diguyur hujan lebat disertai angin kencang dan sebagian titik hujan es. Bahkan di seberang fly over Antapani papan reklame rubuh menimpa dinding jembatan tersebut. Selain itu, akibat hujan lebat tersebut, di beberapa titik terjadi pohon tumbang dan patah, antara lain di Jalan Lodaya, Jalan Badaksinga, Jalan Malabar, Jalan Supratman, Jalan Lodaya, Jalan Ir. H. Juanda, Jalan Ciateul, Jalan Tubagus Ismail, dan Jalan Diponegoro.
Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman, Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) mengerahkan lebih dari 14 tim untuk mengatasi gangguan akibat pohon-pohon yang diterjang hujan lebat di Kota Bandung, Rabu sore, (19/4/2017). Tim tersebut dibantu oleh Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana, Satuan Polisi Pamong Praja, serta aparatur kewilayahan yang terjun langsung ke titik-titik gangguan.
Tertimpa pohon tumbang
Kepala DPKP3 Arif Prasetya mengungkapkan ada 63 titik gangguan di seluruh Kota Bandung. Gangguan tersebut berupa pohon yang patah dahan maupun tumbang. Menurut laporan, ada 8 kendaraan dan 4 rumah yang tertimpa pohon tumbang. Laporan tersebut ia terima melalui Twitter, Whatsapp, dan telepon.
“Cuacanya ekstrem sekali, anginnya kencang dan ada hujan es,” ungkap Arif saat dihubungi melalui telepon.
Saat ini, seluruh titik sudah mendapatkan penanganan. Lalu lintas yang sempat terganggu sudah berangsur-angsur lancar.
“Kita secepatnya melakukan penanganan, apalagi ini kan jam pulang kantor,” katanya.
Telah melakukan pengawasan
Jauh sebelum kejadian, DPKP3 Kota Bandung telah melakukan pengawasan terhadap pohon-pohon yang rawan terjadi gangguan, terutama di daerah Bandung lama yang usia pohonnya sudah terbilang tua. Wilayah-wilayah yang menjadi perhatian antara lain di kawasan Cihampelas, Cipaganti, Jalan Sumatera, Jalan Sunda, dan lain-lain.
“Kawasan-kawasan tersebut sudah diawasi secara ketat. Alhamdulillah di sana tidak terjadi gangguan apa-apa. Malah beberapa waktu lalu kami akan melakukan pemotongan dahan di kawasan Jalan. Ir. H. Juanda untuk perawatan. Namun karena ada penolakan dari komunitas lingkungan, kami tunda. Sekarang dahan itu malah patah,” ujar Arif. (Humas Setda Kota Bandung)
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS