Delapan siswa Indonesia yang membawakan enam karya penelitian mereka mengguncang ajang lomba International Conference of Young Scientists (ICYS) 2017 di Stuttgart, Jerman. Pada perlombaan yang digelar 15-21 April 2017 tersebut, tim Indonesia sukses meraih 1 medali emas, 2 medali perak, 2 penghargaan khusus, serta 1 medali emas, dan 2 medali perak untuk poster ilmiahnya.
Berikut ini penghargaan yang diraih oleh tim Indonesia:
Medali emas Computer Science:
Fira Fatmasiefa dan Bramasto Rahman Prasodjo, dari Chandra Kusuma School Medan, dengan riset berjudul: “Braille Learning Algorithm”, membuat alat bagi tunanetra untuk belajar Braille secara mandiri.
Medali perak Engineering:
Inosensius Alvian Sulungbudi, dari SMA Santa Angela Bandung, dengan riset berjudul: “Traditional Sasando Sound in a Modern Way”, meneliti evolusi sasando dan membuat perangkat lunak telepon pintar untuk mengubah suara sasando elektrik menjadi seperti sasando tradisional.
Medali perak untuk poster Mathematics dan penghargaan khusus:
Nicholas Patrick, dari SMP Kristen Cita Hati Surabaya, dengan riset berjudul: “New Model of Complex Plane with Cylindrical Graph”, membuat model bidang kompleks yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah sistem dinamis.
Medali perak untuk poster Environmental Science:
Kartika Pertiwi, dari SMAN 2 Wonosari, dengan riset berjudul: “ The Power of Tree Architecture”, yang meneliti arsitektur pohon untuk pencegahan erosi
Medali perak Environmental Science:
Carissa Setiawan, dari Ichthus School, dengan riset berjudul: “Fishtilizer The Utilisation of Sludge from the Fish Industry as an Organic Fertilizer”, membuat pupuk limbah industri ikan
Penghargaan khusus Life Sciences:
Sabrina Salwa Sabila dan Gusti Salsabila, dari SMAN 1 Sampit, riset dengan judul: “Kalapapa Dayak‘s Ancient Plant as a Potential Natural Cure for Tonsil”, meneliti obat tradisional Dayak. (Center for Young Scientists)
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS