Kudu miindung ka waktu, mibapa ka jaman, itulah tuntutan yang mesti dipahami oleh para pendidikan di era sekarang. Peserta didik yang hidup di zaman serba digital dan instan menuntut para pendidik (guru) untuk lebih fleksibel menyusun strategi dalam kegiatan belajar-mengajar. Di sisi lain, kehadiran teknologi informasi dan komunikasi membantu aktivitas manusia, namun di sisi lain menjadi mata pisau yang siap menghunjam kepribadian generasi muda bila tidak cerdas menggunakannya.
Itulah salah satu bahasan yang mengemuka dalam kegiatan Sosialisasi Parenting (Pola Asuh Anak) yang digelar olah Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat. Pada kegiatan yang digelar hari Selasa (23/05/2017) di Hotel Endah Parahyangan, Bandung tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat, Imam Santoso M.R. mengatakan bahwa era digital yang saat ini berkembang pada masyarakat, termasuk pula menyentuh anak-anak harus dimbangi dengan pola asuh (parenting) yang sesuai dengan fenomena tersebut. Bila tidak, bisa jadi akan terjadi kentimpangan antara fenomena yang terjadi dengan penerapan strategi.
Strategi pola asuh yang tepat
“Era digital yang dihadapi ini harus disikapi oleh para guru dengan penerapan strategi pola asuh yang tepat dengan dibarengi kearifan dan kebijaksanaan,” unggap Imam Santoso M.R., saat pembukaan yang disampaikan Dadang A. Sapardan, Kasi Kurikulum SMP.
Dalam sambutannya Imam Santoso mengungkapkan pula bahwa pada kesadaran akan adanya perubahan ini harus dimulai pada saat ini serta harus dimulai dari guru. Karena itu, sejak lama sudah didengungkan oleh berbagi pakar pendidikan bahwa setiap waktu, para guru harus selalu meng-up grade pengetahuannya, sehingga pola asuh dan pola ajar yang dilaksanakannya tidak ketinggalan jaman. Demikian pula dengan para orang tua yang menjadi pembimbing anak-anaknya di dalam kehidupan keluarganya. Mereka dituntut untuk terus melakukan perubahan.
“Guru dan orang tua harus jeli dengan perkembangan zaman yang dihadapinya, sehingga pola asuh yang diimplementasikannya tidak akan ketinggalan zaman,” papar Imam Santoso.
Sementara Juhro Hamdan, Kepala Bidang Pendidikan SMP mengungkapkan bahwa Sosialisasi Parenting (Pola Asuh Anak) ini dimaksudkan untuk mengingatkan terkait dengan perkembangan dan perubahan pola asuh (parenting). Selain itu, kegiatan tersebut untuk memberi tambahan pengetahuan dan pemahaman terkait dengan parenting yang dilaksanakan pada satuan pendidikan mereka.
Presentasi dari beberapa nasumber
Kegiatan sosialisasi ini diisi oleh presentasi dari beberapa nasumber yang kompeten di bidangnya, yaitu dari motivator pendidikan, best practice dari para guru, perguruan tinggi, serta Bimbingan Belajar Villa Merah, selain tentunya diisi oleh narasumber dari Dinas Pendidikan sendiri. Dengan heterogenitas narasumber tersebut, seluruh peserta diharapkan dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman komprehensi dari berbagai visi. Kegiatan diikuti oleh 100 guru yang merupakan perwakilan dari sejumlah SMP dan MTs di Kabupaten Bandung Barat.
“Selepas pelaksanaan sosialisasi ini, saya berharap agar para guru memiliki pemahaman komprehensif terkait dengan penanganan para siswanya masing-masing” papar Juhro saat diminta tanggapannya perihal penyelenggaraan Sosialisasi Motivasi Sukses Belajar tersebut. (Humas Pemkab Bandung Barat)
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS