Membaca adalah jendela bagi Ilmu pengetahuan dan dengan tingginya minat baca dikalangan Masyarakat, sudah pasti akan pula mendorong kualitas sumber daya manusia (SDM) yang secara langsung akan mendongkrak kualitas pola hidup masyarakat pula.
Berkaitan dengan hal tersebut, menurut Kepala Bidang Pengeloaan Perpustakaan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Bandung IW Ginting, tujuan utama Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) adalah mewujudkan minat baca di kalangan masyarakat dan mempermudah masyarakat dalam hal mengakses bahan bacaan atau buku.
"Sasaran kami selain meningkatkan minat baca juga memperkaya bahan bacaan di perpustakaan daerah Kota Bandung yang akan didorong untuk lebih maju. Selain itu, ada gerakan membaca yang dari tahun 2015 telah dicanangkan yaitu Gemas (Gerakan Maca Sauyunan)," paparnya saat Bandung Menjawab di Media Lounge Balai Kota Bandung, Selasa (25/07).
Meningkatkan jumlah pemustaka
Lebih lanjut dikatakannya untuk mencapai sasaran tersebut pihak Dispusip melaksanakan berbagai kegiatan yang diantaranya meningkatkan jumlah pemustaka agar lebih banyak datang ke Perpustakaan Daerah.
"Dengan menjemput pemustaka, dari PAUD dan TK serta SD hingga kelas 3 yang tidak memiliki kendaraan kita akan siapkan dan kita jemput atau bisa juga perpustakaan keliling kita yang datang ke tempat pemustaka," jelas Ginting.
Ginting juga menambahkan pihak Dispusip akan lebih rutin mendatangi tempat berkumpul masyarakat seperti taman-taman yang sudah dibangun pemerintah.
"Kalau di taman-taman sekarang sudah ramai jadi selain mereka membawa keluarga rekreasi juga bisa sambil bersantai dengan membaca buku perpustakaan dari perpustakaan keliling yang kami tempatkan secara bergilir," ulasnya.
Menganggarkan tiap tahun
Berkaitan dengan koleksi bacaan, Ginting mengatakan Dispusip akan kami selalu menganggarkan tiap tahun untuk memperbaharui koleksi bacaannya, baik dari sumbangan maupun dari anggaran.
"Dan kami sudah meningkatkan 30 ribu judul bahan bacaan untuk tahun ini dan ke depan akan terus bertambah dari 75 ribu hingga target sebanyak 500 ribu judul," tegas Ginting.
Untuk sektor onlinem Ginting juga menambahkan bisa membuka websitenya dimana buku-buku tersebut sudah tersedia di perpustakaan dan juga telah dibuka Taman Bacaan Online yang bisa diakses warga dengan gratis.
"Tahun ini, kita akan mulai dengan 10 taman bacaan yang berbasis web dan taman bacaan masyarakat yang dibangun sendiri oleh warga dengan koordinasi bersama kewilayahan seperti kelurahan atau kecamatan," tambahnya.
Lebih lanjut Ginting menjelaskan pihak Dispusip juga akan memperbanyak lomba-lomba yang berkaitan erat dengan membaca seperti, reading load, lomba membaca literasi, lomba menggambar, visualisasi cerita, lomba karya ilmiah, lomba presenter televisi, lomba debat, lomba my life presentation, lomba modifikasi resep masakan, lomba presentasi multi bahasa.
"Ini adalah lomba-lomba yang akan kami lakukan. Dan akan kami pilih duta-duta tingkat kota yang akan berlomba di tingkat provinsi kemudian tingkat nasional," tuturnya.
Perpustakaan di Kota Bandung
Berkaitan dengan jumlah perpustakaan yang terdata di Kota Bandung, Ginting mengatakan sekitar 80 persen perpustakaan yang terdaftar di Kota Bandung bersifat aktif dan memiliki banyak anggota.
"Dari 100an, jumlah taman bacaan di Kota Bandung yang aktif sekitar 60an dan mereka memiliki anggota yang aktif juga," paparnya.
Ginting berharap bahwa perpustakaan umum adalah milik masyarakat yang dapat dengan leluasa mungkin dimanfaatkan oleh masyarakat tanpa harus melalui banyak proses atau biaya.
"Kami selalu terbuka untuk masyarakat untuk menyalurkan minat baca dan tahun ini. Setiap bulan, kami menerima 2000 kunjungan dari masyarakat dengan mayoritas TK, SD, dan anak kuliahan," jelasnya.
Untuk yang ingin dijemput baik sekolah atau PAUD, Ginting mengatakan bisa menghubungi ke nomor telepon ke kantor Dispusip Kota Bandung 0812-2375-0019.
"Ini tanpa syarat, biasanya kalau kunjungan itu 30 orang satu rombongan belajar, telepon saja dan nanti surat menyusul dan untuk fasilitas selain jemputan akan beri permainan, buku-buku bacaan, dan tempat bermain dan kalau masih ada juga, kita berikan merchandise," tutup Ginting.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS