Kesenian merupakan salah satu kelompok mata pelajaran yang strategis dan menjadi salah satu wahana bagi siswa untuk berekspresi sehingga memunculkan karya yang dapat dibanggakan oleh bangsa Indonesia. Untuk memberikan wadah para siswa tersebut untuk berekspresi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) ke-10.
FLS2N diselenggarakan pada tanggal 24-30 September 2017, di Kupang, Nusa Tenggara Timur, dan Surabaya, Jawa Timur, dengan mengangkat tema “Memacu Kreativitas Seni untuk Memperkuat Pendidikan Karakter”. Untuk penyelenggaraan pada jenjang pendidikan SMA dan SMK diselenggarakan di Kupang, NTT, dan jenjang pendidikan SD, SMP, dan PKLK diselenggarakan di Surabaya, Jawa Timur.
“Melalui penyelenggaraan FLS2N ini peserta didik yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia diajak untuk dapat mengembangkan dan mempertahankan nilai-nilai budaya bangsa. Jadikan festival dan lomba seni ini sebagai arena untuk memacu dan mendorong sesama teman yang datang dari berbagai daerah mengamalkan Pancasila dalam wujud seni yang paling indah yang kita bisa ciptakan,” demikian disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Hamid Muhammad, dalam acara pembukaan FLS2N, di Kupang, NTT, Senin (25/09/2017).
Mendorong sikap kreatif
Seni, kata Hamid, merupakan salah satu kegiatan pendidikan tidak hanya diarahkan untuk mengembangkan kompetensi estetika yang dapat memahami dan menikmati berbagai bentuk keindahan ciptaan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, tetapi seni juga mendorong sikap kreatif. “Kreativitas dalam berseni memberikan rasa senang dan kehidupan yang harmonis. Kehidupan harmonis tersebut dapat terjadi antar manusia, maupun antara manusia dengan lingkungan, seiring tema FLS2N tahun ini,” ujarnya.
Ia pun menambahkan, seni dalam berbagai bentuknya, seperti seni suara, musik, lukis, dan kriya merupakan kombinasi buah pikir dan rasa. Oleh karena itu seni dapat juga dijadikan sebagai sarana untuk memberikan pesan tentang pengakuan terhadap Ketuhanan Yang Maha Esa; Kemanusiaan yang adil dan beradab; Persatuan Indonesia; kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusywaratan perwakilan; dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Pesan-pesan tersebut mengandung berbagai nilai hakiki yang digali dari budaya dan pandangan hidup bangsa Indonesia sejak jaman dahulu sampai dengan berdirinya Negara Kesatuan Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika. Kelima sila yang terkandung di dalamnya juga tidak dapat dipahami dan dimaknai secara terpisah. Kelima sila tersebut merupakan suatu kesatuan yang dimaknai dan dipahami secara terintegrasi,” jelas Hamid.
Ia berharap torehan prestasi yang akan lahir di sepanjang kompetisi ini diniatkan untuk kemajuan bangsa. Bukan kebanggaan semata karena berhasil mengalahkan lawan. “Dengan begitu, FLS2N akan menjadi wadah penyatu segala perbedaan dan menjadi pijakan bagi upaya meraih prestasi gemilang bersama-sama,” pungkasnya.
Peserta LFS2N
Jenis perlombaan pada ajang FLS2N untuk jenjang SD yang diikuti oleh 204 peserta adalah menyanyi solo, menari, pantomime, dan baca puisi. Untuk jenjang SMP diikuti oleh 442 peserta mengikuti ajang lomba menyanyi solo, menari, cipta dan baca puisi, gitar solo, dan music tradisional. Selanjutnya, untuk jenjang SMA diikuti oleh 442 peserta mengikuti lomba menyanyi solo, tari kreasi berpasangan, baca puisi, gitar solo, desain poster, kriya, teater monolog.
Sedangkan pada jenjang pendidikan SMK diikuti oleh 373 peserta yang akan mengikuti lomba menyanyi solo, tari tradisional, cipta dan baca puisi, gitar solo klasik, piano klasik, film pendek. Dan pada jenjang PKLK diikuti oleh 306 peserta yang aan mengikuti lomba menyanyi solo, menari, desain grafis, pantomim, melukis, dan MTQ.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS