Menginjak usia ke-207 tahun, Kota Bandung semakin berbenah diri. Pelayanan publik terus ditingkatkan, fasilitas publik selalu dibuat nyaman, sehingga warga semakin betah dan bahagia tinggal di kota ini. Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil mengajak seluruh pihak untuk saling mengevaluasi diri, termasuk terhadap program-program Pemerintah Kota.
Sejak tahun 2013, Kota Bandung telah mendapat 267 penghargaan, baik di tingkat provinsi, nasional, maupun internasional. Itu semua diraih berkat kerja sama yang baik antara warga, pengusaha, pemerintah kota, awak media, insan cendikia, dan para stakeholder.
“Di Hari Jadi Kota Bandung ini, IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Kota Bandung tembus di angka 80,13. Sebuah sejarah, tertinggi se-Jawa Barat, satu-satunya yang nilai 80,” ujar Ridwan di Pendopo Kota Bandung, Jumat (22/9/2017).
Dilihat dari segi reformasi birokrasi, statistik telah menunjukkan angka yang cukup memuaskan. Sistem Akuntabilitas Kinerja Insansi Pemerintah (SAKIP) Kota Bandung mendapat predikat A dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Kota Bandung juga berada di peringkat 6 nasional, nomor satu di Jawa Barat, yang secara langsung diapresiasi oleh Kementerian Dalam Negeri RI. Rapor Hijau untuk sebagian besar sektor pelayanan publik juga diberikan oleh Ombudsman RI sebagai bukti bahwa perbaikan pelayanan terus dilakukan.
Perihal lingkungan, Kota Bandung terus melakukan perbaikan. Tahun 2017, Piala Adipura yang ketiga kembali diterima Kota Bandung dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Tak hanya itu, predikat Udara Bersih dari ASEAN Environmentally Award juga jatuh ke Kota Bandung untuk kategori kota metropolitan.
“Survey BPS, tingkat kebahagiaan Bandung kan sangat tinggi. Jadi kalau bicara soal evaluasi, ya itu,” imbuh Ridwan.
Kendati demikian, ia tak menampik bahwa masih ada hal-hal yang perlu dibereskan, salah satunya adalah perihal transportasi. Ia mengakui bahwa perwujudan sistem transportasi yang baik adalah tantangan yang masih harus ditaklukkan. Mimpi Kota Bandung untuk memiliki LRT (Light Rapid Transit) dan Cable Car masih menemui kendala.
“LRT, cable car sedang proses terus finalisasi ijin yang bukan dari kita, dai provinsi dan dari pusat. Saya masih berharap dalam hitungan bulan bisa lolos,” katanya.
Di tahun-tahun terakhir masa jabatannya, ia mengungkapkan akan lebih fokus di sektor transportasi. Ia dan Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial akan mengupayakan sebisa mungkin agar teknologi transportasi yang memadai bisa hadir di Bandung.
“Kalau yang lain saya bisa buktikan dengan angka dan statistik, kemajuannya luar biasa,” pungkasnya.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS