Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (Demiz) meresmikan SMA Terbuka dan SMK Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Kabupaten Subang di SMA Negeri 1 Patokbesi, Jl. Rawagebang Km 1 Ciberes, Patokbesi, Kabupaten Subang, Minggu (29/10/17). Program ini adalah salah satu solusi untuk meningkatkan APK SMA/SMK serta mendorong agar seluruh anak di Jawa Barat tidak putus sekolah.
"Jangan sampai terjadi di Kabupaten Subang ini khususnya, dan di seluruh Jawa Barat khususnya kalau ada orang miskin ketika mendaftar ke sekolah ditolak oleh sekolah," kata Demiz di awal sambutannya dalam acara peresmian SMA Terbuka dan SMK PJJ Subang.
Tiga langkah integratif
Demiz menjelaskan, ada tiga langkah integratif yang pihaknya lakukan dalam bidang pendidikan. Pertama, pendidikan sejak usia dini harus bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Jawa Barat. Kedua, seluruh masyarakat Jawa Barat bisa merasakan sekolah setinggi-tingginya. Dan ketiga, pemerataan kesempatan pendidikan untuk seluruh masyarakat Jawa Barat.
"Ini SMA Terbuka dan SMK Pendidikan Jarak Jauh untuk hal tersebut (pemerataan pendidikan). Ini salah satu solusi kenapa ada SMA Terbuka dan SMK Pendidikan Jarak Jauh" ujar Demiz.
SMA Terbuka dan SMK PJJ merupakan langkah insiatif dan konkrit dari Pemprov Jawa Barat, terutama pasca-alih kelola SMA/SMK dari Pemkot/Pemkab ke Pemprov. Tahun ini ada sebanyak 32 ribu peserta didik mengikuti program SMA Terbuka dan SMK PJJ di seluruh Jawa Barat. Sementara untuk Kabupaten Subang sendiri peserta didiknya mencapai 2.076 orang, yang dibuka di 10 SMA Terbuka dengan 25 TKB (Tempat Kegiatan Belajar) dan jumlah peserta didik mencapai 755 siswa, serta 17 SMK PJJ dengan 40 TKB dan jumlah peserta didik mencapai 1.321 siswa.
"Tiap tahun ada anak Jawa Barat lulusan SMP kurang lebih ada 170 ribu yang belum bisa melanjutkan SMA/SMK atau Aliyah. Dengan berbagai alasan, karena demografi, karena kerja, dan sebagainya. Sementara Angka Partisipasi Kasar (APK) Jawa Barat sekarang baru di angka 76,6 persen," ungkap Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat Ahmad Hadadi dalam sambutannya di acara peresmian SMA Terbuka dan SMK PJJ Subang.
Tidak dipungut biaya
Kadisdik menegaskam program SMA Terbuka dan SMK PJJ ini gratis atau tidak dipungut biaya sepeser pun. Semua biaya ditanggung oleh Pemerintah Pusat melalui Bantuan Operasional Sekolah dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Bantuan Operasional Sekolah Provinsi Jawa Barat.
"Program ini (SMA Terbuka dan SMK PJJ) sifatnya sementara sampai kami, Pemerintah punya kesiapan untuk membangun sekolah baru. Ada peserta didiknya, sampai ada gurunya. In Shaa Allah dalam dua siklus program ini selesai. Maka berikutnya anak-anak sekolah seperti biasa, reguler," tutur Kadisdik Jabar.
Perbedaan SMA Terbuka dan SMK PJJ dengan SMA/SMK biasa yaitu terletak pada waktu dan tempat belajarnya yang fleksibel. Waktu belajarnya minimal dua kali dalam seminggu, sementara kurikulumnya disesuaikan. Sistem belajarnya berbasis IT dan Aplikasi, selain itu tersedia juga modul-modul manual untuk belajar.
"Kami sudah siapkan guru-guru binanya, guru kunjungnya, dan juga guru pamongnya. Dan juga setiap tiga TKB dikelola oleh satu orang manajer atau pengelola. In Shaa Allah untuk pengelola TKB ada honornya dan untuk guru kunjung pun ada honornya," ucap Kadisdik.
Kadisdik Jabar mengaku program SMA Terbuka dan SMK PJJ sudah berjalan dengan baik di enam kabupaten. Ada 4 ribu peserta didiknya dan telah lulus hingga berhasil kuliah di beberapa perguruan tinggi ternama, seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan perguruan tinggi lainnya.
Meningkatkan IPM daerah
Program SMA Terbuka dan SMK PJJ diharapkan mampu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia di daerah. Bupati Subang Imas Aryumningsih ingin program ini bisa meningkatkan IPM di Kabupaten Subang yang baru mencapai tingkat SMP.
"Ini (SMA Terbuka dan SMK PJJ sesuai dengan program Kabupaten Subang, yaitu Gapura Perak (Gerakan Pembangunan Pendidikan untuk Rakyat). Memang IPM Kabupaten Subang baru sampai di tingkat SMP. Oleh karena itu, kami ingin meningkatkan untuk IPM kita naik ke tingkat SMA/SMK," ucap Imas dalam sambutannya di acara peresmian SMA Terbuka dan SMK PJJ Subang.
"Dengan adanya SMA Terbuka dan SMK PJJ dibuka, Alhamdulillah, mudah-mudahan IPM Kabupaten Subang bisa meningkat. Dan tidak ada alasan lagi yang ingin melanjutkan sekolah tidak bisa sekolah," lanjutnya.
Untuk itu, menurut Imas agar diketahui masyarakat banyak, program ini perlu disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat melalui media masa. Dengan demikian, apabila ada anak yang tidak bisa melanjutkan sekolah ke SMA/SMK bisa mengikuti program SMA Terbuka dan SMK PJJ ini.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS