Saat ini dengan derasnya arus informasi dan perkembangan zaman, mau tidak mau telah mempengaruhi kebiasaan dan perilaku generasi muda. Seperti yang kita ketahui, generasi kekinian telah ketergantungan dan asyik dengan gadgetnya. selain itu juga mereka semakin jauh dengan budaya lokal.
“Para siswa SMP khususnya, sudah mulai merasakan bahwa diantara pelajaran yang sulit adalah pelajaran Bahasa Sunda. Ini juga berimbas dari kebiasaan mereka sehai-hari, bisa dilihat, rata-rata siswa per kelas, hanya lima orang yang sehari-hari menggunakan bahasa Sunda,” papar Hadiana Soeriaatmadja selaku Kepala Bidang PPSMP Dinas Pendidikan Kota Bandung.
Festival Bandung Ulin 2017
Karena itu, Dinas Pendidikan menggagas Festival Bandung Ulin, Rabu 20 Desember 2017 bertempat di SOR Arcamanik Kota Bandung. Kegiatan ini diis berbagai pertunjukan seni Sunda, kegiatan melakukan berbagai kaulinan barudak lembur dan Pemecahan Original Rekor Indonesia (ORI) kaulinan cingciripit terbanyak yang dilakukan oleh 6.000 siswa.
Sementara Bambang Ariyanto selaku Kasi Kurikulum PPSMP menjelaskan kegiatan ini merupakan acara puncak dari rangkaian program Implementasi Pendidikan Karakter Bandung Masagi melalui Program Kaulinan Barudak Lembur sebagai Penguatan dan Pengembangan Cinta Budaya Sunda. Dimulai dengan launching tanggal 19 Agustus 2017 di Sanggar Seni Budaya ECO Bambu Cipaku, dalam bentuk sosialisasi untuk kepala sekolah, wakasek bagian kurikulum, dan guru bahasa Sunda.
"Program kemudian dilanjutkan mendatangkan perwakilan siswa dari sekolah ke Sanggar Seni Budaya ECO Bambu. Lalu, pendampingan pembuatan rencana aksi oleh siswa ke seluruh SMP negeri se Kota Bandung. Dan akhirnya pada hari ini adalah puncak kegiatannya dengan pemecahan rekor melakukan permainan cingciripit bersama, Selain itu, kami memberikan apresiasi terhadap lima sekolah yang paling antusias dalam rangkaian program kegiatan ini, yaitu SMPN 8, SMPN 20, SMPN 30, SMPN 31, SMPN 50 dan SMPN 57. Kriteria pemilihannya berdasarkan antusiasme di sanggar, antusias siswa dan perangkat sekolah dalam rangkaian program ini,” papar Bambang.
Menumbuhkan cinta seni budaya Sunda
Sementara itu, Elih Sudiapermana selaku Kepala Dinas Kota Bandung menghharapkan dengan adanya acara ini, bisa menyentuh hati nurani siswa yang hadir terutama akan indahnya seni budaya Sunda.
"Acara ini pun bukan sekadar pemecahan rekor, tetapi juga momen kebersamaan antarsiswa. Karena dalam kegiatan ini diperlukan kerja sama dan kekompakan yang baik ketika ribuan siswa melakukan cingciripit,” ujar Elih.
Cingciripit sendiri merupakan kakawihan permainan anak-anak Sunda yang ditujukan untuk berhitung sebelum anak-anak melakukan permainan kucing-kucingan atau permainan sentuh berlarian.
Cara mainnya, pertama-tama anak-anak berkumpul dalam posisi melingkar, kemudian salah seorang anak biasanya yang lebih tua meletakkan telapak tangannya ke tengah lingkaran sambil berdiri, lalu anak yang lainnya meletakkan jari telunjuk mereka ke atas telapak tangan anak yang paling tua tadi, setelah itu anak-anak yang meletakkan jari telunjuknya masing-masing mengangkat dan menurunkan jari telunjuknya ke atas telapak tangan sambil menyanyikan kakawihan cingciripit.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS