Untuk melihat langsung dampak gempa bumi berkekuatan 6,9 skala richter yang terjadi di beberapa kota dan kabupaten di Provinsi Jawa Barat, pada Jumat (15/12) malam, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy melakukan kunjungan ke SMKN 3, Kota Tasikmalaya, salah satu sekolah yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi tersebut, pada Kamis (21/12).
Dalam kesempatan kunjungan itu, Mendikbud menyampaikan akan membantu merenovasi sekolah yang rusak akibat gempa bumi tersebut dengan mengalokasikan dana sebesar Rp31,8 M, untuk memperbaiki 130 sekolah dasar yang rusak. Dana tersebut akan dialokasikan untuk Kota Tasikmalaya sebesar Rp3,2 M untuk merenovasi 16 SD; Kabupaten Garut sebesar Rp 15,6 M untuk 59 SD, dan; Kabupaten Pangandaran sebesar Rp 6,3 M untuk 19 SD.
"Bantuan ini belum termasuk SD di Kabupaten Tasikmalaya, karena pihak terkait belum menyerahkan data tentang kerusakan sekolah. Begitu juga untuk SMP, SMA dan SMK belum menyerahkan datanya", ujar Mendikbud.
Bantuan swakelola
Bantuan yang diberikan Kemdikbud adalah dalam bentuk swakelola, yang diserahkan langsung ke sekolah. Adapun pengerjaannya dilakukan oleh komite sekolah bersama masyarakat. Untuk konsultasi bangunan SD dilakukan bekerjasama dengan SMK terdekat yang mempunyai jurusan bangunan. Sedangkan untuk SMK yang rusak akan mengandeng perguruan tinggi yang mempunyai jurusan teknik sipil dan teknik arsitektur.
Ditambahkan Mendikbud, bangunan sekolah tidak harus seragam tapi disesuaikan dengan kemampuan dan memiliki standardisasi tahan gempa sesuai dengan daerahnya masing-masing.
"Untuk bangunan sekolah yang kondisi dan strukturnya masih bagus dan kuat, hanya atapnya saja yang rusak, hal ini di karenakan perhitungan waktunya yang terlalu mepet dan tumpuan pada baja ringan terlalu berat untuk menahan beban genteng yang tebal-tebal, saya sarankan nanti rehabnya pakai genteng yang ringan", himbau Mendikbud.
Adapun pengawasan pengerjaannya, akan dilakukan oleh pemerintah daerah setempat dan komite sekolah serta pihak yang terkait. "Anggaran ini akan direalisasikan pada bulan Januari 2018. Untuk sekolah yang datanya belum diserahkan agar segera menyerahkannya," ujar Mendikbud.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS