Sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi, Pasar Murah 2018 digelar di Stasiun Kiaracondong Bandung. Pasar Murah ini diinisiasi oleh Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Jawa Barat bekerjasama dengan Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung. Pasar murah ini dibuka mulai pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB. Khusus untuk hari terakhir, pasar murah ditutup hingga pukul 19.00 WIB.
Acara pembukkan pada Senin (04/06/2018) dihadiri Sekda Jabar Iwa Karniwa. Turut hadir pula Pjs. Wali Kota Bandung Muhamad Solihin, Kepala Grup Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah dan SLA Sukarelawati Permana, Kadivre Bulog Jbr, PPI dan perbankan di kota Bandung di antaranya bank: Mandiri, BNI, BJB, BCA, WOORI, PANIN, Mandiri Syariah.
Acara pasar murah ini digelar selama tiga hari dari Senin s.d. Rabu, 4-6 Juni 2018. Diharapkan, yang berbelanja di Pasar Murah ini adalah warga yang kurang mampu, sehingga mereka dapat membeli bahan kebutuhan pokok dengan harga murah. Dengan demikian, jangan sampai ada penimbunan yang disengaja dari oknum-oknum yang memanfaatkan kegiatan ini.
Dipilihnya lokasi di Kiaracondong karena lebih mendekati area pasar terutama yang dihitung oleh BPS (inflasi). Dengan demikian, tujuannya untuk memberikan persepsi positif tidak terjadinya gejolak harga yang diakibatkan keterbatasan pasokan.
Selain untuk menstabilkan harga, pemerintah menggelar pasar murah juga untuk mengendalikan inflasi. Pada Januari, inflasi di Kota Bandung yaitu 0,83 persen, Februari (0,22 persen), Maret (0,21 persen), dan pada April (0,27 persen).
Pada kegiatan pasar murah dijual sejumlah kebutuhan pokok dan sandang mulai dari beras, telur ayam, daging sapi, minyak goreng, bawang merah, bawang putih. Beberapa barang harga kebutuhan pokok yang dijual di Pasar Murah ini, di antaranya telur Rp21.000 / kg, beras Medium Rp9.250 / kg, gula pasir Rp11.500 / kg. Sedangkan minyak goreng Rp12.000 / kg dan tepung terigu Rp7000 / kg.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS
