Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menggelar Lokakarya Gerakan Literasi Nasional (GLN) terkait Sosialisasi Kebijakan Teknis 2018, pada 19-21 September di Hotel Santika, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan kebijakan dan rencana tindaklanjut kegiatan literasi pada masa yang akan datang tersebut, diikuti 100 peserta di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"GLN merupakan salah satu tugas Badan Bahasa untuk mengukur sejauh mana tingkat literasi siswa kelas 10 atau kelas 1 SMA", disampaikan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinan Bahasa, Dadang Sunendar,pada pembukaan Lokakarya Gerakan Literasi Nasional, pada Rabu (19/09/2018), di Hotel Santika, TMII, Jakarta.
Dijelaskan Dadang Sunendar, sebagai koordinator GLN, Badan Bahasa sudah melakukan beberapa program antara lain, pelatihan-pelatihan pembekalan literasi kepada fasilitator, penggiat literasi dan sejenisnya.
Selain itu, juga mendukung kegiatan literasi yang dilakukan semua unit utama di lingkungan Kemendikbud. "Sebagai contoh di Deli Serdang Badan Bahasa ikut mendukung penyelenggaraan Hari Aksara Internasional (HAI) yang banyak sekali kegiatan literasinya", ujar Dadang. Termasuk juga ikut mendukung kegiatan pameran buku internasional yang dilakukan oleh IKAPI bekerjasama dengan Kemendikbud dan Badan Ekonomi Kreatif.
"Kegiatan GLN ini kita harus saling mendukung ketika ada kegiatan literasi. Sebagai contoh kegiatan yang sudah besar bahkan lebih terkenal namanya dari GLN itu sendiri yaitu Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Gerakan Indonesia Membaca (GIM) dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang luar biasa.
Untuk menggelorakan itu mohon semua kegiatan literasi yang ada di Kemendikbud bisa mencantumkan logo GLN yang sudah kita sepakati pada saat peluncuran oleh Mendikbud termasuk maskot dan motony,a" pinta Dadang.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS