Di Jawa Barat sebanyak 24 persen dari dua juta anak usia sekolah menengah belum dapat menikmati pendidikan dengan berbagai alasan seperti permasalah ekonomi, keterbatasan waktu bahkan permasalahan jarak. Melihat persoalan tesebut Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mengeluarkan inovasi pendidikan melalui sekolah terbuka untuk SMA dan pendidikan jarak jauh (PJJ) untuk SMK atau Sekolah Jabar Juara (SEJAJAR).
Sekolah terbuka dan pendidikan jarak jauh (PJJ) ini dimulai dengan adanya Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh SEAMOLEC yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Dr. Anne Sukmawati Kurnia Dewi, M.Pd. Kepala Sekolah SMK Negeri 11 Bandung menceritakan keberhasilannya dalam penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Awalnya Anne bersama teman-teman alumni S3 Universitas Islam Nusantara (Uninus) berinisiatif melakukan penelitian bagaimana strategi pengembangan pendidikan PPJ pada pendidikan menengah di Jawa Barat dengan mencoba membandingkan duasekolah yaitu SMA Negeri Padalarang yang dikelola oleh Direktorat Pendidikan Khusus dan layanan khusus (PKLK) dan SMK Cibadak Sukabumi yang dikelola oleh Bidanng PKLK Dinas Pendidikan Jawab Barat. Barulah kemudian Kepala Sekolah SMK Negeri 11 Bandung ini mulai mensosialisasikan terkait PJJ.
Dalam pelaksanaanya sendiri menurut Anne, SMK PJJ SMK Negeri 11 Bandung memiliki lima tempat kegiatan Belajar (TKB) yang tersebar di Cikalong Wetan, Pesantren Al-Wustho dan Kadin Kabupaten Bandung Barat dengan jumlah 104 siswa dan saat ini siswa-siswi SMK PJJ SMK Negeri 11 Bandung sedang melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin) serta beberapa lulusan SMK PJJ dapat diterima dibeberapa perusahaan.
“Alhamdulillah dari hasil pemantauan tutor yang ada di TKB beberapa siswa saya bisa diterima di PT Alfamart dan beberapa instansi yang cukup resperentatif”, papar Anne.
Ia juga telah melakukan evaluasi program SMA Terbuka dan SMK PJJ dengan responden 168 sekolah, 749 guru, 2479 siswa dan 718 tutor dengan hasil siswa-sisiwi tersebut tetap berharap Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) tetap dipertahankan dengan berbagai alasan.
“Ya, setelah dilakukan evaluasi ternyata siswa-siswi ingin PJJ tetap dipertahankan karena menurut mereka dengan PJJ mereka dapat belajar sambil sekolah, yang sudah drop out (DO) juga masih bisa bersekolah, yang pesantren pun bisa sambil sekolah” ujar wanita lulusan Uninus ini. Cerita singkat Dr. Anne Sukmwati Kurni Dewi, M.Pd. ini diharapkan dapat memberikan inspirasi serta semangat bagi berbagai pihak terutama anak usia sekolah menengah dengan berbagai keterbatasan agar tetap dapat bersekolah.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS