Terowongan air di Nanjung, di Desa Lagadar, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung berada di Curug Jompong. Terowongan air tersebut dibangun untuk bisa mengatasi permasalahan banjir yang ada di wilayah Bandung. Khususnya, di Dayeuhkolot, Baleendah serta di Bojongsoang yang rutin terendam banjir akibat luapan sungai Citarum.
Berikut ini informasi seputar terowongan air Nanjung.
1. Panjang terowongan
Terowongan air sepanjang 230 meter ini sudah direncanakan sejak lama, kurang lebih 15 tahun silam. Nantinya, proyek terowongan senilai Rp352.917.998.000 ini akan menjadi salah satu solusi mengurangi genangan air di daerah Dayeuhkolot, Baleendah dan Andir ketika musim hujan.
2. Diameter terowongan
Terowongan air ini memiliki diameter 2x8 meter dan panjang 2x230 meter, dengan jarak antar terowongan sepanjang 10 meter. Sedangkan panjang bangunan inlet sebesar 28 meter dan panjang bangunan outlet sebesar 100 meter, dengan tipe pintu air 2 slice gate (tinggi 2,6 meter dan panjang 8 meter). Spesifikasi tersebut memungkinkan terowongan ini memiliki debit maksimum 700 meter kubik per detik.
3. Fungsi terowongan
Terowongan ini mampu meningkatkan kapasitas sungai Citarum (di Nanjung) yang semula 570 meter kubik per detik menjadi 643 meter kubik per detik. Terowongan ini juga mempercepat aliran sungai Citarum, sehingga menyebabkan lama genangan dan luas genangan di daerah Dayeuhkolot, Baleendah, Andir dan sekitarnya menjadi berkurang.
4. Bagian dari upaya mengurangi banjir Kab. Bandung
Jika digabungkan dengan normalisasi upstream Citarum, embung Gedebage, kolam retensi Cieunteung dan floodway Cisangkuy, peningkatan kapasitas sungai Citarum akan mengurangi luas genangan seluas 700 hektare, dari semula 3.461 hektare menjadi 2.761 hektare. Dengan demikian, ada sekitar 14.000 kepala keluarga di Kabupaten Bandung yang dapat terbebas dari banjir.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS