Bupati Sukabumi, Jawa Barat, H. Harwan Hamami, memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan (Gebyar Dikbud) tahun 2019. Penyelenggaraan Gebyar Dikbud tersebut menurutnya merupakan wujud perhatian Pemerintah terhadap kemajuan pendidikan di daerahnya.
“Kami berterima kasih dan mengapresiasi Kemendikbud yang telah menetapkan Kabupaten Sukabumi sebagai tempat penyelenggaraan Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2019,” ucap Bupati Sukabumi saat pelaksanaan Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2019, di Gelanggang Olah Raga (GOR) Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jumat (22/03).
Dihadiri 2000 lebih peserta
Penyelenggaraan Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan di Kabupaten Sukabumi yang dihadiri lebih dari 2 ribu peserta tersebut mengangkat tema “Sukabumi Lebih Baik, Jabar Juara, Indonesia Maju”.
“Dengan adanya kegiatan gebyar ini masyarakat akan tahu program apa yang telah dilaksanakan Kemendikbud dan dukungan yang diberikan Kemendikbud untuk Kabupaten Sukabumi,” imbuh Bupati Sukabumi.
Pada tahun 2018, Kemendikbud memberikan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Kabupaten Sukabumi sebesar Rp652,6 miliar. Sedangkan pada tahun 2019 Kemendikbud memberikan bantuan pendidikan dan kebudayaan sebesar Rp958,1 miliar.
“Bantuan tersebut sangat bermanfaat baik bagi siswa, guru, dan masyarakat Kabupaten Sukabumi, dalam rangka mendorong terciptanya manusia yang unggul di berbagai bidang, sehingga terwujud Kabupaten Sukabumi yang religius dan mandiri menuju Sukabumi yang lebih baik dengan sumber daya manusia yang berdaya saing dan religius,” tutur Bupati Sukabumi.
Capaian program unggulan bidang pendidikan di Kabupaten Sukabum
Capaian program unggulan bidang pendidikan di Kabupaten Sukabumi, untuk PAUD Angka Partisipasi Kasar (APK)-nya sudah mencapai 57,77 persen. Sedangkan APK jenjang pendidikan SD sudah mencapai 113,28 persen, dengan Angka Partisipasi Murni (APM) 99,05 persen. Selanjutnya untuk SMP, APK-nya sudah mencapai 103,66 persen, dan APM 79,53 persen.
Sementara itu, dukungan Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk memajukan pendidikan di daerahnya dengan mengalokasikan dana pendidikan sebesar Rp79 miliar. Dana tersebut digunakan untuk mendukung Program Wajib Belajar 9 tahun, Program PAUD dan Pendidikan Masyarakat, Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, serta Program Manajemen Layanan Pendidikan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, yang turut hadir bersama masyarakat Kabupaten Sukabumi dalam Gebyar Dikbud tersebut, memberikan apresiasi atas kemajuan pendidikan di Kabupaten Sukabumi. “Saya keliling stan pameran melihat banyak sekali inovasi yang diperlihatkan para siswa. Ini menunjukan kemajuan pendidikan di Kabupaten Sukabumi.” ujar Mendikbud.
Karya inovatif para siswa
Penyelenggaraan Gebyar Dikbud di Kabupaten Sukabumi, dimeriahkan dengan kehadiran 25 stan pameran yang memamerkan berbagai karya inovatif para siswa mulai dari SD hingga SMA/SMK, dinas pendidikan, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Sukabumi, dan pelaku pendidikan lainnya.
“Saya sangat senang bisa hadir di sini dan menyapa para siswa, guru, kepala sekolah, orang tua, dan masyarakat di Kabupaten Sukabumi. Semoga dengan penyelenggaraan Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan dapat memberikan semangat dan mendorong kemajuan pendidikan dan kebudayaan di Kabupaten Sukabumi,” ucap Mendikbud.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Sukabumi menyampaikan beberapa kendala terkait kebutuhan guru di Kabupatennya. Pada jenjang SD kebutuhan guru 11.300 orang, sedangkan guru PNS yang ada 4.220 orang. Sedangkan kebutuhan guru SMP sebanyak 6.000 orang, tetapi guru PNS yang ada hanya 1.100 orang.
Perhatian terhadap kebutuhan guru
Mengetahui kendala kekurangan guru PNS di Kabupaten Sukabumi, Mendikbud mengatakan Pemerintah terus berupaya memberikan perhatian terhadap kebutuhan guru. Pengangkatan guru, kata Mendikbud, akan terus dilakukan terutama untuk para guru honorer. “Target kami, Insya Allah sampai tahun 2023 akan selesai. Tahun lalu kita sudah merekrut 117 ribu guru, 90 ribu untuk guru sekolah, dan sisanya untuk guru madrasah di bawah Kementerian Agama.” jelas Mendikbud.
Untuk tahun ini, pada bulan Februari, Pemerintah kembali mengangkat guru honorer melalui jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) khusus untuk K2. “Kita usahakan dalam tahun ini akan ada 9 ribu guru baru melalui PPPK, khususnya untuk guru honorer. Termasuk untuk mengisi kekurangan guru PNS di Kabupaten Sukabumi akan dilakukan secara bertahap,” terang Mendikbud.
Untuk pengangkatan guru honorer saat ini, kata Mendikbud, adalah guru honorer K2. Berikutnya pengangkatan guru honorer yang masa kerjanya di atas 15 tahun, kemudian akan diangkat lagi guru honorer dengan masa kerja dibawah 15 tahun. “Mudah-mudahan penuntasan ini akan berlanjut hingga selesai,” ujar Mendikbud.
“Penyelenggaraan Gebyar ini merupakan bentuk pertanggungjawaban Kemendikbud untuk menyampaikan kepada publik mengenai apa saja yang telah dicapai. Kemudian menyosialisasikan program-program yang akan dilanjutkan pada tahun berikutnya,” pungkas Mendikbud.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS