Pemkab Bandung menyelenggarakan Gelar Budaya Lingkungan dan Ekonomi Kreatif. Kegiatan yang merupakan kolaborasi dari beberapa Perangkat Daerah (PD) Kabupaten Bandung itu, digelar di Dome Bale Rame Soreang, Kamis (28/3/2019).
Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, yang berkesempatan membuka acara tersebut menilai, kreativitas masyarakat Kabupaten Bandung perlu diberikan ruang apresiasi.
Mengikutsertakan para pelaku ekonomi kreatif
“Ruang apresiasi ini sifatnya lokal, namun kita juga sudah pernah mengikutsertakan para pelaku ekonomi kreatif ini pada event yang sifatnya regional, nasional dan internasional saat pameran di Singapura. Bahkan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jawa Barat (Jabar), tengah menjalin kerjasama. Kadin menawarkan kepada kita untuk ikut ajang pameran di Dubai,” ungkap Bupati Dadang Naser didampingi Asisten Ekonomi dan Kesejahteraan Kabupaten Bandung H. Marlan dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung H. Agus Firman Zaini.
Terkait pameran di Dubai itu, ia mengatakan sempat ikut serta, saat dirinya masih aktif di dunia perdagangan. “Dulu saya pernah dua kali jadi peserta, pasar di Dubai untuk produk lokal kita cukup bagus,” sebutnya.
Untuk mendorong pembangunan di bidang perekonomian, terutama di sektor UKM dan ekonomi kreatif, para pelaku usaha harus memiliki spirit Sabilulungan. Menurut Dadang, daya saing perekonomian di sektor UKM harus mampu maju secara merata.
“Kabupaten Bandung mendapat apresiasi dari pusat maupun provinsi terkait ekonomi makro. Namun kita harus memikirkan dari tataran ekonomi mikro. Jangan sampai UKM satu muncul, UKM lain mati, semuanya harus bertahan. UKM besar harus makin besar, tapi yang kecil jangan sampai tertinggal, harus ada kebersamaan,” imbau Dadang.
Pengembangan UKM
Kebersamaan di sini, dapat ditunjukkan UKM yang sudah maju, dengan memberikan tips dan kiat kepada pelaku UKM yang masih kecil. “Ini harus dilakukan, supaya semuanya bisa menunjukkan kelas, yang pada akhirnya nanti memiliki standar nasional maupun internasional,” lanjutnya.
Demikian pula halnya dalam upaya pelestarian seni budaya. Dadang menilai budaya lokal Kabupaten Bandung belum mampu menjadi industri. “Pagelaran seni budaya kearifan lokal sifatnya masih hiburan, harus diupayakan agar terus meningkat. Selain dari sisi industri, seni budaya juga dapat meningkatkan indeks kebahagiaan rakyat Kabupaten Bandung,” tambah Dadang yang akrab dipanggil Kang DN.
Dalam acara tersebut, dipamerkan sejumlah produk. Mulai dari produk kuliner, fashion, karya seni, kerajinan tangan dan Jajanan Khas Rakyat (Jakara). Selain itu juga ditampilkan pertunjukan dari bintang tamu yaitu musisi Budi Cilok dan grup band Modjo Djuana.
Lagu Lingkungan yang diciptakan musisi Budi Cilok bersama Kang DN, secara resmi diluncurkan disela-sela kegiatan. Lagu tersebut dimaksudkan sebagai kampanye di tahun ‘Beberesih Lingkungan’ ini.
Kang DN didampingi Budi Cilok, mengajak para penonton untuk sama-sama menyanyikan lagu empat bait tersebut. “Runtah runtah dimana-mana, Nu miceun runtah euweuh kaera. Runtah-runtah dimana-mana, Nu miceun runtah teu bijaksana. Runtah-runtah dimana-mana, Nu miceun runtah gede dosana. Runtah-runtah dimana-mana, Nu miceun runtah teu dicalana,” lirik lagu itu diikuti dan diakhiri riuh para penonton yang hadir.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS