Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, berhasil meraih juara 2 Lomba Desa Tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar) tahun 2019. Trofi penghargaan diserahkan secara resmi oleh Gubernur Jabar M. Ridwan Kamil kepada Kepala Desa Cibeureum Efi Nur Taufik disela-sela peringatan Hari Jadi Provinsi Jabar ke 74 di Lapangan Gasibu Kota Bandung, Senin (19/8/2019).
“Pada tahun 2018 lalu, Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka juga meraih juara pertama pada ajang yang sama. Semoga apa yang telah ditorehkan Desa Cibeureum dan Nagrog ini bisa menjadi percontohan bagi desa lainnya,” jelas Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Drs. H. Teddy Kusdiana, M.Si saat menghadiri acara tersebut.
Memiliki berbagai macam inovasi dan program
Sekda menilai, terpilihnya Desa Cibeureum sebagai wakil Kabupaten Bandung cukup representatif, mengingat Desa Cibeureum memiliki berbagai macam inovasi dan program yang melibatkan masyarakat.
“Pada tahap penilaian beberapa waktu lalu, seputar Mei 2019, kami telah memaparkan berbagai program unggulan yang dimiliki Desa Cibeureum, seperti perangkat desa yang bekerja tujuh hari dalam sepekan, adanya CCTV dan mesin absensi sidik jari di kantor desa. Selain itu, tersedia juga fasilitas layanan bagi masyarakat berupa perpustakaan digital. Jadi masyarakat bisa membaca literatur digital dengan mudah yang ditunjang oleh hotspot. Semua itu berorientasi pada pelayanan yang baik kepada masyarakat" paparnya.
3 pilar pembangunan
Sesuai instruksi gubernur, lanjut Teddy, tahun ini penilaian lomba desa terkonsentrasi pada 3 pilar pembangunan, antara lain One village one company/OVOC (Badan Usaha Milik Desa/BUMDes), desa digital dan infrastruktur gerbang desa.
“Adapun indikator yang dinilai pada tahap ini mencakup pendidikan, ekonomi, kesehatan, partisipasi masyarakat, keamanan dan ketertiban, lembaga kemasyarakatan, pemerintahan serta pemberdayaan kesejahteraan keluarga,” lanjut Teddy.
Meski tak menjadi juara pertama, ia menilai, apa yang sudah dilakukan Desa Cibeureum beserta masyarakatnya merupakan representasi dari semangat Sabilulungan yang sering digelorakan. Menurutnya, hal tersebut patut dicontoh oleh desa-desa lain dalam meningkatkan kualitas pelayanan, program bagi masyarakat dan kolaborasi antara pemerintah desa serta masyarakat.
“Tentu kami berharap bisa mempertahankan gelar juara di tahun sebelumnya. Namun yang terpenting adalah, pengelolaan pemerintah desa harus betul-betul berorientasi pada pelayanan bagi masyarakat. Semoga desa lain dapat termotivasi dalam meningkatkan prestasi” harapnya.
Apresiasi atas kerja keras perangkat desa
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bandung H. Tata Irawan mengungkapkan, lomba desa pada hakikatnya adalah apresiasi atas kerja keras perangkat desa, dalam pelaksanaan tugas rutinnya untuk membangun dan memajukan desa. Menurutnya, pembangunan desa memang harus terus berjalan dari waktu ke waktu, baik saat ada penilaian lomba ataupun tidak.
Tata menuturkan, sebelum meraih gelar juara II lomba desa tingkat Provinsi Jabar, Desa Cibeureum sudah mengikuti perifikasi dan penilaian dari tim penilai DPMD Provinsi Jabar sejak 18 Juni lalu.
“Keberhasilan tersebut harus disyukuri untuk menjadi pemicu dan pemacu desa lainnya. Sehingga desa yang belum mengikuti lomba bisa mencotohnya,” tuturnya.
Ia juga menjelaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung dengan berbagai kebijakannya telah membuktikan bentuk dukungan dan keberpihakan pada desa. Hal tesebut sebagai dorongan agar desa bisa menggali potensi dan mengembangkan dirinya menjadi maju dan sejahtera.
“Sinergi pembangunan pedesan yang terkandung dalam visi Kabupaten Bandung mengandung pengertian, bahwa perhatian yang besar terhadap pembangunan pedesaan sebagai muara, lokus dan fokus pembangunan semakin ditingkatkan dan disempurnakan baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya” pungkasnya. (Humas Pemkab Bandung)
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS