Museum merupakan salah satu tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi karena hal-hal yang dipamerkan di museum umumnya merupakan sesuatu yang langka yang kemungkinan besar lebih sulit ditemukan diluar museum itu sendiri. Pasalnya, koleksi-koleksi museum adalah benda-benda yang memiliki nilai sejarah.
Museum di Bandung Utara
Pekan lalu saya dan salah satu rekan saya berkunjung ke salah satu museum yang cukup populer di Bandung berdasarkan pencarian di google. Museum tersebut bernama Museum Barli, terletak di Jl. Prof. Ir. Sutami, No. 91, Bandung. Museum Barli merupakan museum yang memamerkan berbagai koleksi seni, mulai dari lukisan, pahatan-pahatan, mural, mainan tahun 70-an dan sebagainya.
Museum ini khususnya adalah museum yang memamerkan karya pelukis legendaris Barli Sasmitawinata, dan diurus secara turun-temurun oleh anak dan cucunya. Untuk saat ini, museum dikelola oleh cucu Barli yakni Sanga Adhitya.
Pertama kali memasuki pintu masuk museum, kami langsung disuguhi mural-mural dan gambar-gambar di hampir tiap sisi dinding museum. Yang membuat mural-mural dan gambar-gambar ini menarik adalah, keduanya di lukis dan di gambar oleh anak-anak, bukan orang dewasa. Cara menggambar anak-anak yang khas membuat ruang yang disebut sebagai Ruang Pendidikan ini menjadi benar-benar artistik dan menarik.
Ruang Pendidikan sendiri merupakan ruangan yang biasa ditempati anak-anak yang mengikuti kursus menggambar. Pihak museum mengatakan jika tujuan dari adanya kursus tersebut adalah untuk menumbuhkan karakter anak. Karya anak-anak itu sendiri cenderung abstrak, namun tetap cantik untuk dilihat.
Koleksi keluarga Barli
Kemudian masuk ke pintu selanjutnya terdapat dua lorong dengan tema yang berbeda. Berbelok ke sebelah kanan kita akan dimanjakan dengan mainan-mainan dari cucu Barli Sasmitawinata, dapat dikatakan koleksi museum ini memang benda-benda pribadi milik keluarga Barli sendiri. Mainan-mainan tersebut diantaranya adalah action figure, robot-robotan, mobil-mobilan, beberapa gambar karya dari Anak Bumi (program yang dibuat oleh Museum Barli khusus untuk anak-anak yang kurang mampu).
Kemudian ada pula kartu-kartu kwartet zaman dahulu dengan tokoh yang bahkan mungkin tidak kita ketahui karena sudah terlampau tua usianya. Museum juga memajang komik-komik lama dengan sampul tokoh-tokoh Disney dan kartun lainnya.
Beberapa komik hanya menjadi pajangan saja, namun ada pula komik pada sebuah rak kecil yang dapat dibaca, judul-judulnya yang ada cukup terkenal pada masanya namun beberapa tidak familiar seperti Slam Dunk, Samurai Deeper Kyo, Naruto, One Piece dan sebagainya. Tidak lupa koleksi game boy yang beraneka bentuk dan warna yang dapat mengingatkan kita pada masa kecil (khusus anak yang lahir 90-an atau lebih tua lagi).
Kembali ke pintu masuk, jika berbelok ke lorong sebelah kiri, kita akan disuguhi karya Agung Wiwekaputera yang merupakan anak alm. Barli yang juga merupakan seorang pelukis. Ada lebih dari tiga lukisan yang dapat dinikmati pada lorong ini.
Kemudian, naik ke lantai tiga (pintu masuk museum ada di lantai dua gedung), di sanalah dipamerkan karya-karya Barli itu sendiri. Satu lantai itu khusus untuk karya Barli saja. Ketika membuka pintu masuk, hal pertama yang akan kita lihat adalah potret dari Barli sendiri bersama istrinya.
Lukisan karya Barli
Juga di sekeliling ruangan dipenuhi oleh lukisan-lukisan Barli dari masa ke masa dan sudah cukup tua usianya (karena pada lukisan dicantumkan tahun dari pembuatan lukisan tersebut). Di sana juga dipajang plakat-plakat penghargaan untuk Barli maupun museum. Ada pula tulisan-tulisan yang menjelaskan biografi Barli semasa hidupnya yang dapat dibaca oleh pengunjung.
Kesan setelah berkunjung adalah museum ini benar-benar dapat memanjakan mata karena dominasi pameran adalah sesuatu yang bersifat visual, jenis karya seni murni yang dapat memuaskan andangan kita. Untuk penyuka seni, museum ini pasti akan memberikan kesan yang lebih mendalam lagi. Namun untuk yang tidak begitu menyukai seni pun akan tetap tertarik untuk melihat koleksi-koleksi di sini terutama mainan-mainantua yang dipamerkan.
Museum ini sangat direkomendasikan untuk dikunjungi bagi yang senang berkunjung ke museum, ingin menambah wawasan atau ingin mengisi waktu luang. Museum juga menyediakan cafe di lantai satu yang dapat kita kunjungi baik untuk sekedar nongkrong atau untuk melepas lapar dan haus.
Alamat: Museum Barli, Jln. Prof. Ir. Sutami, No. 91, Sukarrasa, Kec. Sukasari, Bandung. Harga Tiket Masuk: Rp10.000 (Pelajar), Rp15.000 (Dewasa). Jam Buka: pkl. 10.00 – 17.00 (Museum), 10.00-22.00 (Cafe). Instagram: @kopi_barli. **(Mahda Aulia)
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS