AIESEC in Unpad merupakan salah satu organisasi kepemudaan berbasis kepemimpinan yang memiliki beberapa program sosial berbentuk pengabdian masyarakat, salah satunya Social Entrepreneurship. Setelah terlaksananya Social Entrepreneurship 1.0 beberapa minggu yang lalu, kini AIESEC hadir dengan Social Entrepreneurship (Socep) 2.0 yang adalah projek sosial AIESEC in Unpad dalam mewujudkan SDGs no. 8 yaitu "Decent Work and Economic Growth" yang memiliki fokus ke pengembangan produk lokal.
Kegiatan ini berlangsung sejak 10 Agustus sampai dengan 21 September 2019 yaitu selama 6 minggu di Desa Jatiroke, Kecamatan Jatinangor. Sebanyak 12 exchanger dari 7 negara berpartisipasi dalam project ini, diantaranya yaitu Jerman, Jepang, Vietnam, Turki, Spanyol, Mesir, dan India.
Sasaran kegiatan Social Entrepreneurship 2.0 adalah terpicunya perkembangan usaha di Desa Jatiroke kearah yang lebih baik. Socep sendiri dibentuk dari data yang didapatkan dari BPS mengenai potensi ekonomi di Jatinangor dengan cara mengembangkan suatu usaha di desa, kemudian keuntungan yang didapat dari usaha digunakan untuk mengatasi masalah sosial di desa tersebut.
Dari hasil data yang diperoleh, kebanyakan masyarakat Jatiroke menggantungkan nasib perekonomiannya dibidang produksi dan perdagangan makanan. Sistiroke merupakan salah satu makanan yang diproduksi oleh warga Jatiroke.
Dengan itu, para volunteer atau exchange participant melakukan proses pengabdiannya mulai dari proses pembuatan (produksi) sampai kepada pemasarannya. Proses pembuatan produk Sistiroke, proses pemasaran produk sistik asli Jatiroke kepada warga Bandung.
Kegiatan yang para volunteer lakukan tentu bukan hanya itu saja, disampingnya selama projek berlangsung ada banyak bentuk pengabdian lain yang exchange participant berikan dalam rangka merawat dan mengabdi untuk Jatiroke. Diantaranya, bergotong royong bersama warga desa dan menjaga kebersihan lingkungan dari sampah. Para exchange Participant turun ke jalanan besar hingga jalan-jalan setapak untuk bergotong royong dengan warga untuk membersihkan desa ini.
Exchange Participant bergotong royong membersihkan sampah yang menjadi permasalahan di Desa Jatiroke Dengan kedatangan exchanger dari berbagai negara, warga Desa Jatiroke sangat antusias dan menyambutnya dengan hangat. Seringkali exchanger berinteraksi dengan warga bukan hanya dari kegiatan produksi perekonomian produk sistiroke saja tetapi juga menjadi pengajar di PAUD bersama anak-anak di desa tersebut.
"Salah satu Exchange Participant mengajar di PAUD “Harapannya simple sih projectnya sustainable dan impactnya benar – benar bisa dirasakan oleh masyarakat Jatiroke! Dan value preposition yang dimiliki oleh sistiroke bisa terus berkembang sampai akhirnya product kita ini bisa lebih dikenal di masyarakat,” ujar Alvira Rizki Wulandari selaku Vice President of Incoming Global Volunteer AIESEC in Unpad.
Tentunya, AIESEC in Unpad sangat berharap bahwa dengan hadirnya Social Entrepreneurship 2.0 di Jatiroke ini menyediakan wadah kegiatan bagi warga sekitar yang bermanfaat serta dapat mengembangkan usaha di desa tersebut dan meningkatkan kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan di sekitarnya. Karena sebaik-baiknya manusia, adalah suatu hal yang paling berharga ketika kita berdampak bagi orang lain.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS