Pemkot Bandung resmi meluncurkan Kampung Wisata Braga dan Co-working Space pada acara Braga Festival, di Jalan Braga Pendek, Minggu (10/11/2019). Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan tugu berada di depan Hotel The Braga Art oleh Wali Kota Bandung, Oded M. Danial.
Usai peresmian, Oded menyampaikan, hadirnya kampong wisata dan co-working space menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat.
"Ini bisa meningkatkan wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung. Termasuk menghadirkan jiwa enteurpreneur," katanya.
Ia berharap tempat tersebut menjadi tempat berkumpulnya masyarakat, dalam mengembangkan potensi ekonomi.
"Tempat ini sebagai berkumpulnya masyarakat dalam mengembangkan ekonomi. Di sini ada pelatihan menjahit, melukis, juga akan ada merakit lampu. Intinya, semua program yang dimensi penguatan ekonomi harus dirangkul," kata Oded.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Dewi Kaniasari mengatakan, di dalam kampung wisata kreatif terdapat beberapa kawasan. Di antaranya kawasan tanaman obat keluarga di RW 06, sanggar melukis, kacapi suling, tembang Sunda Cianjuran dan degung di Rumah Seni Ropih, dan industri kerajinan daur ulang sampah koran dan kantong plastik RW 06.
Selain itu ada juga, kawasan pasar antik Cikapundung dan destinasi wisata Kuliner legendaris seperti Braga Permai, Kopi Aroma dan Warung Kopi Purnama.
"Untuk tahun depan kita terus kembangkan seperi destinasi wisata mural di Jalan Marconi, Morse dan Jalan Radio. Serta kampung wisata Warna Warni di Cikapundung," jelasnya.
Kenny mengungkapkan, dipilihnya kawasan Braga, karena sebagai kawasan percontohan untuk wilayah lainnya. Braga memiliki kawssn art Deco, sejarah dan kebudayaan yang cukup kental.
"Kampung Braga itu, temanya sejarah dan warisan budaya dan krearif. Kawasan ini banyak sejarah, kaitan dengan KAA dan Soekarno,” jelasnya.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS