Pemkab Bandung terus berupaya mengoptimalkan upaya penanganan banjir. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, mencatat bahwa saat ini ada empat kecamatan di wilayah Kabupaten Bandung yang terdampak banjir cukup besar, antara lain Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, Bojongsoang dan Kecamatan Rancaekek.
Wabup Kab. Bandung Gun Gun Gunawan mengungkapkan dalam penanganan ini, secara teknis Pemkab Bandung sudah melakukan berbagai upaya. Dari mulai bagaimana merekayasa penanganan kemanusiaan, evakuasi hingga memantau distribusi bantuan logistitk.
“Selain melakukan evakuasi dan penanganan pengungsi, kita juga terus berupaya semaksimal mungkin secara teknis mengerahkan sarana untuk mempercepat aliran air dari titik lokasi banjir yang dinilai terjadi penyumbatan, tanpa harus menunggu air surut dulu,” ucap Gun Gun Gunawan saat meninjau lokasi banjir di Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Senin (27/01/2020).
Banjir di beberapa wilayah
Gun Gun mengatakan pemerintah daerah tidak saja konsen menangani banjir di wilayah Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang saja, namun juga banjir di daerah Rancaekek, Sapan dan sekitarnya. Penanganan banjir dari aspek evakuasi, penyaluran logistik dan pelayanan kemanusiannya kata Gun Gun tetap harus sama prioritasnya, baik untuk di Sapan maupun Rancaekek.
“Jika dalam pelaksanaanya masih banyak kekurangan dan kurang maksimal, kami mohon maaf. Pemerintah daerah terus berikhitiar agar semua warga terdampak banjir mendapatkan pelayanan yang optimal,” tegas Gun Gun.
Dalam penanganan banjir di Kabupaten Bandung, kata Gun Gun koordinasi dan sinergitas antara pusat dan daerah pun terus ditingkatkan. Saat rapat koordinasi dengan Kementerian PUPR Republik Indonesia dan gubernur Jawa Barat beberapa waktu lalu, lanjut Gun Gun pihaknya menyampaikan kalau hujannya tidak tiap hari, hanya sekali saja mungkin genangan yang biasanya 3-4 hari bisa satu hari.
SOP pengaturan Curug Jomppong
“Tapi kalau hujannya tiap hari, Kami mengusulkan perlu adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk pengaturan Curug Jompong. Kemudian untuk jangka panjangnya, selain penghijauan Kami mendorong PUPR untuk segera membangun kolam retensi di perbatasan Sumedang dengan Rancaekek. Di beberapa titik yang sedang diinisiasi untuk pembuatan kolam retensi contoh di polresta Bandung, Arjasari, dan Majalaya sehingga air yang mengalir di anak sungai tidak langsung mengalir ke Sungai Citarum. Namun dapat ditampung di koam retensi tadi. Dan itu bisa digunakan juga baik untuk irigasi pertanian, maupun pabrik dan suplai air baku”paparnya
Usai meninjau banjir, Wabup Gun Gun meninjau lokasi Curug Jompong. “Dari hasil pantauan hari ini, Curug Jompong dua terowongan ini sudah berjalan efektif. Hanya saja intensitas hujan dari tanggal 20 Januari sampai sekarang cukup deras yang mengakibatkan debit air di curug jompong meningkat melebihi tinggi normal di 4,5 meter,” ucap wabup.
Pada kesempatan itu wabup pun mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dalam beraktivitas. "Terus update informasi banjir dari BPBD. Dalam kesempatan ini,tidak lupa juga kami sampaikan terimakasih pada TNI dan polri serta organisasi yang ikut membantu prosesnya evakuasi dan juga memberikan bantuan, Semoga kebersamaan ini tetap terjaga," pungkasnya pula.
--------
Baca info-info seputarbandungraya.com lainnya di GOOGLE NEWS